Pabrik Tesla di Jerman Tunda Produksi Setelah Kasus Pembakaran

Sederet kendaraan listrik model Y saat dimulainya produksi di pabrik raksasa Tesla di Gruenheide, tenggara Berlin, 22 Maret 2022.

J5NEWSROOM.COM, Berlin – Pabrik raksasa Tesla Eropa di dekat Berlin menunda produksinya dan dibiarkan tanpa listrik, setelah sebuah dugaan upaya pembakaran menghanguskan tiang listrik di lapangan, di dekat pabrik itu pada Selasa pagi.

Polisi mengatakan, petugas pemadam kebakaran telah berupaya untuk menadamkan api di kawasan baratdaya ibukota Jerman itu. Mereka juga menambahkan bahwa api tidak menyebar ke pabrik Tesla itu sendiri.

Juru bicara dari produsen mobil listrik asal AS itu mengonfirmasi bahwa produksi telah dihentikan sementara, dan pabrik dikosongkan. Saham terdaftar Tesla Frankfurt telah turun hingga 2,8 persen pada pukul 10.06 pagi.

Polisi sedang melakukan penyelidikan terkait kemungkinan pembakaran yang disengaja di kawasan itu, yang telah menjadi pusat protes terkait isu lingkungan untuk melawan rencana Tesla mengembangkan pabrik tersebut.

Aparat berwenang tidak mengonfirmasi laporan media yang menyatakan bahwa pasukan penjinak bom telah dikerahkan setelah petugas kegawatdaruratan menemukan sebuah plat penanda yang bertuliskan “senjata dikuburkan disini”.

Para pekerja dari perusahaan listrik E.ON, yang bertanggung jawab atas koneksi listrik di jaringan pabrik itu, tengah memperbaiki kerusakan di tiang listrik bertegangan tinggi, yang menyebabkan pemutusan aliran listrik di kawasan tersebut, kata perusahaan itu.

Keinginan Tesla untuk mengembangkan pabriknya, yang memiliki kapasitas produksi sekitar 500 ribu mobil per tahun, menghadapi rintangan ketika warga setempat menolak mosi yang bertujuan untuk menebang pohon guna perluasan pabrik.

Produsen mobil listrik AS ini ingin menggandakan kapasitas produksinya menjadi 100 gigawatt jam produksi batereinya dan 1 juta mobil setiap tahun, dalam upayanya untuk mendominasi pasar Eropa.

Para aktivis lingkungan telah membangun dan menduduki rumah pohon di kawasan hutan sekitarnya yang awalnya akan dibersihkan jika perluasan pabrik dilakukan.

Juru bicara Robin Wood, salah satu kelompok yang melakukan protes menolak perluasan pabrik, mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui apa yang mungkin menjadi penyebab insiden itu.

“Kami benar-benar dikejutkan oleh situasi ini,” kata jurbicara itu melalui telepon sambil menambahkan bahwa pernyataan penuh akan dibuat setelahnya.

Warga di Gruenheide bulan lalu mengadakan pemungutan suara melawan sebuah mosi untuk menebang hutan secukupnya bagi perusahaan untuk membangun ruang logistik tambahan seperti stasiun kereta dan gudang-gudang. Proses ini berlanjut dengan penyerahan kepada pihak berwenang setempat untuk memutuskan bagaimana kelanjutannya.

Upaya peningkatan produksi di pabrik ini melambat, meskipun produsen mobil ini telah memproduksi 6 ribu mobil dalam satu pekan untuk pertama kalinya pada Januari.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah