Menlu AS Sebut Rezim Otoriter Gunakan Teknologi untuk Lemahkan Demokrasi dan HAM

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. (Foto: Reuters)

J5NEWSROOM.COM, Seoul – Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menganggap teknologi harus digunakan untuk mempertahankan nilai-nilai demokrasi. Teknologi, menurut dia, dipakai dalam jalur yang semestinya untuk menghadapi upaya rezim otoriter dan represif untuk menyalahgunakan teknologi yang melemahkan demokrasi dan hak asasi manusia.  

Dia menuturkan, pemerintahan-pemerintahan yang berpikiran sama harus bekerja sama dengan rakyatnya untuk mendorong pemilu yang bebas dan adil. Dia pun menekankan bahwa menjaga demokrasi adalah upaya kolektif.  

“Ketika rezim otoriter dan represif menggunakan teknologi untuk melemahkan demokrasi dan hak asasi manusia, kita perlu memastikan bahwa teknologi menopang dan mendukung nilai-nilai dan norma-norma demokrasi,” katanya pada pembukaan KTT Demokrasi di Seoul, Korea Selatan, Senin (18/3/2024).  

KTT di Seoul itu adalah inisiatif Presiden AS Joe Biden. Tujuan pertemuan tingkat tinggi itu untuk membahas upaya menghentikan kemunduran demokrasi dan erosi hak dan kebebasan di seluruh dunia.  Bertepatan dengan kunjungan Blinken ke Korsel, Korea Utara kembali menembakkan rudal balistiknya ke Laut Jepang, meningkatkan tensi di kawasan.

Militer Korsel menyatakan, beberapa rudal jarak pendek ditembakkan dari wilayah selatan ibu kota Korut, Pyongyang, dan mendarat di timur Semenanjung Korea. Mereka tidak memberikan perincian lebih lanjut dan hanya mengatakan bahwa pihaknya membagikan informasi mengenai peluncuran tersebut dengan Amerika Serikat dan Jepang.  

Sementara Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengutuk peluncuran rudal tersebut. Penjaga Pantai Jepang juga melaporkan penembakan yang diduga rudal balistik dan menyebutkan bahwa rudal itu telah mengakhiri penerbangannya. Jepang kemudian menyatakan, mereka juga mendeteksi peluncuran rudal balistik kedua oleh Korut. Keduanya jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.

Sumber: iNews.id
Editor: Agung