J5NEWSROOM.COM, London – Seiring perayaan Paskah yang bakal jatuh lebih awal tahun ini, para pembuat kue di London kini mulai sibuk mempersiapkan aneka kue.
Salah satunya di toko roti Primrose Hill. Suasana musim semi tercermin di toko roti ini, mulai dari kue tart berwarna kuning cerah dengan hiasan berbentuk anak ayam yang lucu di atasnya, kue tart dengan warna dan hiasan bunga-bunga musim semi hingga cupcake berhiaskan aneka telur Paskah mini dan kelinci.
Martha Swift, pendiri Primrose Hill Bakery mengatakan, “Saya rasa, setiap orang benar-benar merasakan bahwa mereka membutuhkan kue saat ini. Cuaca, hujan, musim dingin rasanya seperti sudah berlangsung terus menerus. Kita kini dalam keadaan krisis biaya hidup yang tinggi. Tidak ada banyak lagi keceriaan bagi sebagian besar orang saat ini.”
Jadi ia ingin menciptakan sebuah tempat di mana pelanggan dapat datang ke tokonya untuk memesan kue sambil mendapat pengalaman yang menyenangkan, karena menurutnya, Paskah memang adalah waktu yang menyenangkan.
Namun Swift mengatakan, biaya untuk dapat memenuhi rak tokonya dengan berbagai kue produksinya dalam setahun terakhir menjadi semakin mahal. Harga bahan utama kue telah meningkat tajam, mengakibatkan banyak pembuat roti tidak memiliki pilihan selain membebankan kenaikan tersebut kepada pelanggan.
Martha Swift mengatakan, “Bahan makanan telah naik dua kali lipat, atau mungkin tiga kali lipat, sejak tahun lalu. Kami tidak menggunakan banyak bahan-bahan kue, namun apa yang kami gunakan, kami menggunakannya dalam jumlah besar, seperti cokelat, gula, mentega. Ini berat. Saya tidak ingin membebankan seluruh kenaikan harga ini kepada pelanggan, karena saya ingin menjadi sebuah bisnis di tengah-tengah masyarakat dan dapat dijangkau oleh siapa saja. Ini berat. Kenaikan harga membuat hal ini menjadi sangat berat.”
Di Bermondsey, aktivitas di toko roti Comptoir sudah terlihat sejak pagi. Mereka sedang bersiap membuat hot cross buns atau roti manis berempah, penganan tradisional dengan manisan buah kering yang dinikmati di Inggris pada saat Paskah.
Kepala chef Victor Manuel Arias mengatakan, “Kami hanya mengubah resepnya sedikit. Kami menambahkan bumbu rempah-rempah campuran, pala, kayu manis, dan lain-lainnya. Kemudian ditambah kismis, aneka campuran kulit jeruk. Dan itulah yang memberi rasa yang khas.”
Hot crossed buns yang sudah terkenal selama berabad-abad di Inggris itu, biasanya dinikmati pada hari Jumat Agung untuk menandai berakhirnya masa pra-Paskah. Roti manis tersebut kini dapat dinikmati sepanjang tahun, namun paling dicari khusus menjelang Paskah. Penganan tradisional kuno itu pun ikut terdampak kenaikan harga.
Sebastian Wind, pemilik toko roti Comptoir, mengatakan, “Ada kenaikan harga bahan-bahan seperti mentega, terigu, cokelat, semua bahan dasar. Jadi sayangnya, kami juga harus menaikkan harga bagi pelanggan. Tapi saya rasa, mereka mengerti. Keadaan sangat sulit selama dua atau tiga tahun terakhir. Namun kini sedikit membaik. Jadi kami harus benar-benar berhati-hati agar dapat bertahan.”
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah