DEMAM dinamika politik lokal mulai terasa jelang Pilkada Kota Batam. Ini ditandai dengan mulai munculnya beberapa nama yang digadang-gadang akan mendampingi Wakil Gubernur Kepri Hj. Marlin Agustina (HMA) sebagai bakal calon Walikota Batam.
Selain nama Sekretaris Kota Batam Jefridin Hamid, muncul nama anggota DPRD Provinsi Kepri dari Partai NasDem Tengku Afrizal Dahlan dan dua nama lain dari Partai Gerindra, Aweng Kurniawan dan Ahmad Surya. Kemudian, ada juga nama Muhammad Teddy Nuh yang saat ini adalah Ketua KNPI Provinsi Kepri.
Nama Jefridin Hamid sudah lama diprediksi akan maju sebagai pasangan Marlin Agustina. Hanya saja, sampai hari ini masih belum ada konfirmasi resmi mengenai kabar tersebut.
Sedangkan Tengku Afrizal Dahlan adalah Bendahara Partai Nasdem Provinsi Kepri, yang saat ini juga terpilih kembali sebagai anggota DPRD Provinsi Kepri dari Dapil Kepri VI. Nama ini juga muncul sebagai calon pasangan Marlin Agustina berdasarkan flyer yang beredar di masyarakat.
Selanjutnya, ada nama Aweng Kurniawan, yang baru saja terpilih sebagai anggota DPRD Kota Batam dari Partai Gerindra dengan perolehan suara pribadi terbanyak, yaitu 10.183 suara. Jumlah suara yang fantastis ini tentu menjadi daya tawar nan seksi untuk dipromosikan sebagai calon pasangan HMA.
Masih dari Partai yang sama, Gerindra, muncul juga nama Ahmad Surya, yang merupakan Bendahara Partai Gerindra Provinsi Kepri. Ahmad Surya baru saja terpilih kembali sebagai anggota DPRD Kota Batam dari Dapil Batam I. Flyer yang memasangkan Marlin dengan Ahmad Surya mulai disebar oleh kalangan internal Partai Gerindra sejak tanggal 24 April 2024.
Kabarnya, kemungkinan besar, Marlin akan maju dari Partai Gerindra, karena saat ini Marlin terdaftar sebagai anggota Partai Gerindra. Selain itu, Rabu 24 April 2024 lalu, HMA telah menggelar rapat internal bersama pengurus DPC Partai Gerindra. Lalu apakah mungkin untuk kemudian HMA berpasangan dengan sesama internal Partai Gerindra? Mengingat jumlah kursi Partai Gerindra tidaklah mencukupi untuk mengusung satu pasangan calon kepala daerah.
Selanjutnya, ada nama M. Teddy Nuh (MTN) yang merupakan Ketua KNPI Provinsi Kepulauan Riau. Nama ini mulai muncul sejak ditetapkannya pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Hal ini mungkin saja menginspirasi generasi muda di daerah untuk ikut mengusung calonnya sendiri.
Indikatornya, di poster kegiatan Kenduri Syawal 1445 Hijriah yang menghadirkan Ustadz Abdul Somad (UAS), turut menampilkan foto MTN sebagai penyelenggara, bersama HMA.
Dari semua nama baru yang muncul untuk Pilkada Kota Batam, ada kesan unik, yaitu semuanya berbondong-bondong ingin menjadi pasangan HMA. Hal ini mengindikasikan bahwa HMA memiliki popularitas yang tinggi, dan berpotensi besar untuk memenangkan kontestasi pemilihan kepala daerah pada November 2024 mendatang.
Tetapi, perlu kita ingat, politik adalah ‘koma’ bukan ‘titik’. Jadi, mari kita tunggu dinamika politik Kota Batam ini. Sembari menunggu nama-nama lain yang mungkin bakal muncul, baik dari Batam maupun dari Tanjungpinang, Karimun, Lingga, Anambas atau Natuna. Bahkan, sosok nama yang ‘turun’ dari Jakarta. Siapa tahu kan?*