J5NEWSROOM.COM, Pemberontak Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal AS di Teluk Aden dan terhadap kapal Israel yang berlayar di Samudra Hindia pada Rabu (24/4).
Kapal AS di dekat Selat Bab el-Mandeb yang strategis melihat ledakan di kejauhan. Ledakan itu, yang dilaporkan pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris, terjadi setelah kelompok Houthi sempat menurunkan intensitas serangannya setelah melancarkan puluhan serangan terhadap kapal-kapal di wilayah itu sebagai respons atas perang Israel yang berkelanjutan melawan Hamas di Jalur Gaza.
Ledakan itu terjadi sekitar 130 kilometer tenggara Djibouti di Teluk Aden. Perusahaan keamanan maritim swasta Ambrey secara terpisah melaporkan serangan tersebut.
Houthi telah melancarkan lebih dari 50 serangan terhadap pelayaran, menyita satu kapal dan menenggelamkan kapal lainnya sejak November tahun lalu, menurut Administrasi Maritim AS. Serangan Houthi telah berkurang dalam beberapa pekan terakhir karena pemberontak itu menjadi sasaran kampanye serangan udara pimpinan AS di Yaman dan pelayaran melalui Laut Merah dan Teluk Aden menurun karena ancaman itu.
Houthi menyatakan akan melanjutkan serangan sampai Israel mengakhiri perangnya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina di sana. Kapal-kapal yang menjadi sasaran Houthi sebagian besar memiliki sedikit atau tidak ada hubungan langsung dengan Israel, AS, atau negara-negara lain yang terlibat dalam perang tersebut. Para pemberontak juga telah menembakkan rudal ke arah Israel, meskipun sebagian besar rudal-rudal itu gagal atau berhasil dicegat.
Serangan terhadap pelayaran telah meningkatkan profil Houthi, anggota sekte minoritas Islam Syiah Zaydi, yang memerintah Yaman selama 1.000 tahun hingga 1962. Kelompok tersebut merebut Sanaa, ibu kota Yaman, pada akhir 2014. Koalisi pimpinan Saudi telah memerangi kelompok tersebut dalam konflik yang menemui jalan buntu sejak 2015.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah