Oleh Teuku Jayadi Noer
BUKAN April Mop. Ini fakta. Akhir April 2024, Direktur Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dendi Gustinandar, mengungkap fakta data pencapaian kinerja bongkar-muat di Pelabuhan Batuampar Batam ke publik.
Yaitu, pada triwulan pertama di tahun 2024, Badan Usaha Pelabuhan BP Batam mencatatkan arus bongkar muat peti kemas sebesar 156 Ribu TEUs atau tumbuh 8 persen dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun 2023.
Dari jumlah tersebut, 75 persen diantaranya atau sebesar 117 Ribu TEUs merupakan peti kemas yang diekspor dan diimpor dari terminal Batuampar Batam maupun dari terminal Roro Sekupang Batam. Sedangkan jumlah peti kemas domestik mencapai 38 Ribu TEUs.
Selain Pelabuhan Batuampar, pada periode triwulan I tahun 2024, Badan Usaha Pelabuhan BP Batam juga telah mencatatkan peningkatan jumlah kunjungan kapal ke pelabuhan di wilayah kerja BP Batam sebesar 9 persen, atau sebanyak 24.818 call.
Sedangkan dari sisi GT (Gross Tonnage) juga terjadi peningkatan sebesar 15 persen dibandingkan periode yang sama di Tahun 2023 atau mencapai 12.198.068 GT.
Di Pelabuhan Barang yang terdiri dari Terminal Umum Batuampar, Terminal Peti Kemas Batu Ampar, Terminal Umum Curah Cair Kabil, Terminal Umum SCN Kabil, Terminal Roro Sekupang, Terminal Umum Sekupang, Terminal MagCobar dan Perairan Batam mencatatkan peningkatan kunjungan kapal dari sisi call sebesar 15 persen atau 7.666 Call, dan dari sisi GT sebesar 15 persen atau mencapai 12.023.354 GT pada Triwulan I Tahun 2024.
Fakta ini adalah bukti perkembangan positif ekonomi Batam. Indikatornya, semakin banyak kapal yang melintasi perairan Batam untuk mengangkut barang dan penumpang. Pertumbuhan ini diprediksi akan terus meningkat pada waktu mendatang. Apalagi, sejak 31 Maret 2024 lalu, Pelabuhan Batuampar sudah memulai pelayanan perdana rute Batam-China.
BACA JUGA: Teuku Jayadi Noer: Secara Obyektif Kompetensi Rudi Layak Memimpin Provinsi Kepri
Saat ini, sudah ada 5 perusahaan ekspor yang akan bergabung dalam pelayaran langsung Batam-China. Maka, besarlah peluang Batam akan dilirik oleh semua perusahaan ekspor. Sebab, dengan opsi pelayaran langsung Batam-China ini, pengusaha akan menikmati cost cutting alias pengurangan biaya ekspedisi hingga 600 USD, dibanding harus tetap transit ke Singapura.
Fakta dan data kinerja pelabuhan-pelabuhan Batam di tangan Kepala BP Batam yang juga Walikota Batam, H. Muhammad Rudi itu adalah modal penting untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kota Batam. Maka, siapa pun yang nanti akan menjalan pemerintahan Kota Batam dan BP Batam, tinggal melanjutkan saja pondasi bisnis yang telah dibangun Rudi.
Apalagi, kalau tongkat estafet kepemimpinan itu dilanjutkan oleh Wakil Gubernur Kepri Hajjah Marlin Agustina. Maka, komunikasi dan transformasi teknologi dan informasi dari Rudi ke Marlin akan berlangsung sangat cepat dan efektif. Karena keduanya dapat dengan intens melakukan koordinasi pembangunan dan investasi di Batam.
Apalagi, sebagai Direktur Pelabuhan BP Batam, Dendi menegaskan, bahwa pencapaian yang diraihnya ini adalah bukti kongkrit dari komitmen Rudi menjadikan Terminal Peti Kemas Batuampar sebagai hub logistik internasional.
Dan jika kita melongok ke belakang, sejak 50 tahun lalu, Terminal Peti Kemas Batuampar tak kunjung mengalami perubahan dan pembangunan yang significan. Baru ketika berada di tangan Rudi, pembangunan Terminal Peti Kemas Batuampar itu digas serius. Bisa dilihat sekarang, Terminal Batuampar sudah memiliki Terminal Peti Kemas dengan 1 Unit STS crane yang pengoperasiannya telah menggunakan sistem digital.
BACA JUGA: Di Tangan Walikota Rudi, Batam Menjelma Jadi ‘Smart City’
Dengan track record tersebut, tidak salahlah jika masyarakat Kepri mendukungnya untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur Provinsi Kepri periode 2024-2029 mendatang. Karena terbukti, Rudi tidak hanya sekadar menumpang atau mengklaim hasil karya orang lain. Tetapi, sebagai Kepala BP Batam dan Walikota Batam, Rudi telah sukses melakukan lompatan besar dalam hal pembangunan infrastruktur dan investasi di Batam.
Sekali lagi, tidak salah jika masyarakat Kepri di Natuna, Lingga, Anambas, Karimun, Bintan dan Tanjungpinang, apalagi Batam, terus menyampaikan harapannya agar Rudi bersedia untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur Kepri pada Pilkada 2024 mendatang.
Di antara dukungan itu datang dari para Pemuda Peduli Lingga (PPL) yang telah secara resmi mendeklarasikan dukungan mereka, Sabtu, 13 April 2024. Dukungan yang sama juga datang dari warga Natuna. Mereka menilai Rudi berhasil dan berpengalaman memimpin Kota Batam menjadi lebih maju dan menjelma jadi ‘smart city’.
Jadi, data dan fakta tersebut di atas adalah bukti tak terbantahkan lagi. Bukan April Mop!
Penulis adalah Pemerhati Sosial dan Pemerintahan bermestautin di Batam