J5NEWSROOM.COM – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan pada malam Hari Kebebasan Pers Sedunia pada Kamis (2/5), bahwa media sedang diserang di seluruh penjuru dunia dan mendesak semua negara untuk berhenti menarget kebenaran dan mereka yang melaporkannya.
“Hari Kebebasan Pers Sedunia sangatlah penting. Oleh karena itu, saya menyerukan kepada semua pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk bergabung dengan kami dalam menegaskan kembali komitmen kita untuk menjaga kebebasan pers dan hak-hak jurnalis dan profesional media di seluruh dunia,” ujar Guterres.
Ia menyebut peningkatan sebesar 50% dalam pembunuhan pekerja media pada tahun 2022 sebagai sesuatu yang “luar biasa,” dan menekankan bahwa kebebasan pers “adalah landasan demokrasi dan keadilan” dan hal itu kini berada di bawah ancaman.
Sedikitnya 67 pekerja media terbunuh pada tahun 2022. Selain itu, platform digital dan media sosial telah mempermudah para ekstremis untuk menyebarkan narasi palsu dan melecehkan jurnalis.
“Dunia sedang mengalami keadaan darurat lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang merupakan ancaman besar bagi generasi sekarang dan generasi mendatang. Masyarakat perlu mengetahui hal ini – dan jurnalis serta pekerja media memiliki peran penting dalam memberikan informasi dan mendidik mereka,” tambah Guterres.
Hari Kebebasan Pers Sedunia pertama kali dicanangkan oleh Majelis Umum PBB pada bulan Desember 1993 dan disahkan untuk diperingati setiap tanggal 3 Mei.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Agung