J5NEWSROOM.COM, Serangan darat yang dilakukan pasukan Israel akan menimbulkan ‘risiko bencana’ bagi ratusan ribu anak yang berlindung di Rafah, kata kepala Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNICEF (United Nations Children’s Fund) pada Senin (6/5).
UNICEF mengeluarkan pernyataan tersebut setelah Israel memerintahkan evakuasi di beberapa lingkungan di Rafah menjelang kemungkinan invasi darat.
“Rafah sekarang menjadi kota anak-anak yang tidak punya tempat aman untuk dikunjungi di Gaza,” kata Catherine Russell, direktur eksekutif UNICEF.
“Jika operasi militer skala besar dimulai, anak-anak tidak hanya akan berisiko terkena kekerasan, tapi juga kekacauan dan kepanikan, dan pada saat kondisi fisik dan mental mereka sudah melemah,” tambahnya.
UNICEF mengatakan anak-anak di Rafah tidak boleh direlokasi secara paksa, dan infrastruktur serta bantuan yang mereka andalkan harus dilindungi. Kebanyakan anak-anak di Rafah terluka, sakit, kekurangan gizi, trauma atau hidup dengan disabilitas.
Menyusul perintah evakuasi pada Oktober untuk pindah ke selatan, diperkirakan 1,2 juta warga Palestina berlindung di Rafah, yang dulunya merupakan rumah bagi sekitar 250 ribu orang. Sekitar setengah dari populasinya adalah anak-anak, banyak di antaranya telah berulang kali menjadi pengungsi dan terpaksa berlindung di tenda-tenda dan perumahan yang tidak stabil.
Anak-anak lebih rentan terhadap dampak perang di Jalur Gaza dibandingkan orang dewasa. UNICEF mengatakan jumlah mereka yang terbunuh dan terluka sangatlah banyak dan menderita lebih parah akibat gangguan terhadap layanan kesehatan, pendidikan dan akses terhadap makanan dan air.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah