Tekanan Hari Raya Idulfitri Tak Goyahkan Angka Inflasi Kepri di 3,04%

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepri Suryono (tengah) saat mendatangi Gudang Bulog Batu Ampar Batam. (Foto: Adil/J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatatkan inflasi sebesar 0,06% (mtm). Secara spasial, Kota Batam, dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,09% (mtm) dan 0,04% (mtm), sementara Kabupaten Karimun mengalami deflasi sebesar 0,17% (mtm).

Dengan demikian, secara tahunan, IHK di Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan inflasi sebesar 3,04% (yoy) atau tetap terkendali dalam kisaran target inflasi 2,5±1%.

“Kenaikan harga terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya, seiring meningkatnya harga emas global,” ungkap Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri Suryono, dalam siaran pers, Selasa (07/05/2024).

Suryono yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau mengatakan, komoditas utama yang menahan inflasi adalah cabai merah, daging ayam ras, kangkung, tomat, dan cabai hijau. Hal ini didukung oleh pasokan yang memadai di musim panen dan normalisasi harga pasca HBKN Ramadhan dan Idulfitri.

Upaya TPID Menekan Inflasi

1. TPID Kepri konsisten melakukan upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan strategi 4K: Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.

BACA JUGA: Cek Ketersediaan Beras, Kepala BI Kepri: Aman Mencukupi Hingga 5 Bulan ke Depan

2. Keterjangkauan Harga: TPID mengintensifkan operasi pasar murah sebanyak 25 kali di berbagai kabupaten/kota di Kepri pada April 2024.

3. Ketersediaan Pasokan: TPID memperkuat peran BUMD melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk komoditas pangan, mendorong budidaya cabai melalui Gerakan Sekolah Menanam (GSM) Cabai, dan membangun greenhouse untuk cabai merah.

4. Kelancaran Distribusi: TPID memprioritaskan kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan dan memastikan kesiapan moda transportasi pengangkut komoditas pangan.

5. Komunikasi yang Efektif: TPID melakukan koordinasi rutin dan menghimbau masyarakat berbelanja bijak melalui berbagai media selama HBKN Idulfitri.

Langkah ke Depan

TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi, seperti cuaca, meningkatnya aktivitas masyarakat, dan geopolitik. Upaya yang dilakukan:

1. Penyelenggaraan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah.
2. Peningkatan produksi pangan lokal, terutama beras dan cabai.
3. Optimalisasi KAD dan penjajakan potensi KAD baru.

4. Pembangunan smart greenhouse.
5. Pendampingan peserta GSM pada fase pemeliharaan bibit.
6. Koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi pasokan terjaga.

Upaya TPID Kepri terbukti efektif dalam mengendalikan inflasi di tengah momen HBKN Idulfitri. Dengan sinergi dan konsistensi, TPID optimistis dapat menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kepri.

Editor: Agung