AS Ingatkan Risiko Transfer Gelap Minyak Iran dari Malaysia

Brian Nelson, Wakil Menteri Keuangan AS untuk Urusan Terorisme dan Intelijen Keuangan, berbicara dalam konferensi pers di Washington, pada 25 April 2023. (Foto: AP/Manuel Balce Ceneta)

J5NEWSROOM.COM, Wakil Menteri Keuangan AS untuk Urusan Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, memperingatkan adanya sejumlah risiko lingkungan dari transfer gelap minyak Iran dari Malaysia, demikian petikan laporan portal berita Malaysiakini pada Kamis (9/5) sebagaimana dikutip Reuters.

Peringatan tersebut muncul seiring upaya Amerika Serikat mempersempit fokusnya pada pendanaan kelompok-kelompok militan yang disalurkan melalui Asia Tenggara.

Amerika Serikat melihat kapasitas Iran untuk memindahkan minyaknya bergantung pada penyedia layanan yang berbasis di Malaysia, tambah Nelson pada minggu lalu.

Lebih jauh Nelson mengatakan AS berusaha mencegah Malaysia menjadi yurisdiksi tempat kelompok militan Palestina, Hamas, dapat mengumpulkan dan mentransfer dana.

Malaysiakini mengutip Nelson sebagaimana mengatakan salah satu cara Iran mengumpulkan uang adalah lewat penjualan minyak secara gelap pada pembeli-pembeli di Asia Timur.

“Banyak dari pengiriman ini melintasi periran sekitar Malaysia dan dimuat ke kapal-kapal yang legitimasinya dipertanyakan sehingga berpotensi menimbulkan risiko lingkungan dan keselamatan yang besar,” ujarnya sebagaimana laporan itu.

Nelson menyampaikan kekhawatiran terhadap pihak-pihak yang menyediakan transfer minyak gelap “dari kapal ke kapal” karena manuver seperti itu dapat memicu kecelakaan atau tumpahan minyak yang mengancam pantai Malaysia.

Departemen Keuangan AS juga melihat kenaikan upaya Iran dan proksi-proksinya, termasuk Hamas, untuk mengumpulkan dan memindahkan uang di Asia Tenggara, tambahnya.

Oleh karena itu ia menyerukan kepada siapa pun untuk ingin mendukung bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk menyumbang kepada badan-badan derma yang reputasinya baik, guna memastikan bantuan uang itu tidak dialihkan ke tempat lain.

Nelson dan Penasihat Departemen Keuangan Neil MacBride sedang melawat ke Singapura dan Malaysia pekan ini untuk mengkaji upaya melawan pendanaan dan perolehan pendapatan oleh Iran dan proksi-proksinya.

Kantor Perdana Menteri Malaysia belum menanggapi permohonan komentar yang diajukan Reuters.

Tetapi Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution Ismail mengatakan ia telah menyampaikan sikap negaranya terkait sanksi terhadap Nelson dalam pertemuan hari Kamis (9/5). Saifuddin mengatakan Malaysia akan mematuhi sanksi PBB tetapi tidak mengakui sanksi yang disampaikan secara unilateral.

Ismail mengatakan kepada wartawan bahwa ia juga telah memberitahu Nelson bahwa Malaysia sedang menyelidiki dan mengambil tindakan terhadap sebuah oganisasi yang diduga terkait kelompok militan Palestina. Ia tidak menyebut nama organisasi itu.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah