DENDI bukanlah seorang barista. Tapi arek Suroboyo ini fasih menjelaskan cara meracik aneka kopi hitam. Termasuk, kopi hitam pahit favorit saya, Gayo, menjadi Americano yang pas. Ya, Dendi yang meracik kopi itu adalah Dendi Gustinandar, Direktur Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Berikut ini catatan wartawan J5NEWSROOM.COM, Saibansah Dardani dan Adil Abdul Hakim usai berbincang santai sambil ngopi di ruang kerjanya, Selasa 7 Mei 2024 pagi.
Pagi itu, pukul 09:50 WIB, hujan cukup deras mengguyur Pelabuhan Batuampar Batam. Itu artinya, kami tidak akan bisa leluasa untuk melihat-lihat Unit STS crane yang pengoperasiannya telah menggunakan sistem digital. Dan, progres perluasan pembangunan Pelabuhan Batuampar lainnya. Sebab, hujan begitu lebat.
Hujan belum lagi reda. Kami berdua menunggu Dendi melayani diskusi dengan tim dari DHL di ruang rapat. Mereka serius membahas peluang dan tantangan bisnis logistik di Pelabuhan Batuampar Batam. Memang, dalam beberapa bulan terakhir, Pelabuhan Batuampar Batam terus mencatat pencapaian yang membanggakan. Juga, menjadi incaran para pengusaha bidang cargo dan logistik.
Misalnya, pada triwulan pertama di tahun 2024 ini, Badan Usaha Pelabuhan BP Batam mencatatkan arus bongkar muat peti kemas sebesar 156 Ribu TEUs. Jumlah ini tumbuh 8 persen dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun 2023.
BACA JUGA: Kinerja Bongkar Muat Peti Kemas Pelabuhan Batam Triwulan I 2024 Naik 8 Persen
Dari jumlah tersebut, 75 persen diantaranya atau sebesar 117 Ribu TEUs merupakan peti kemas yang diekspor dan diimpor dari terminal Batuampar Batam maupun dari terminal Roro Sekupang Batam. Sedangkan jumlah peti kemas domestik mencapai 38 Ribu TEUs.
Lalu, pada periode triwulan I tahun 2024, Badan Usaha Pelabuhan BP Batam juga telah mencatatkan peningkatan jumlah kunjungan kapal ke pelabuhan di wilayah kerja BP Batam sebesar 9 persen, atau sebanyak 24.818 call.
Dari sisi GT (Gross Tonnage) juga terjadi peningkatan sebesar 15 persen dibandingkan periode yang sama di Tahun 2023 atau mencapai 12.198.068 GT.
“Saat ini, sudah ada 5 perusahaan ekspor yang akan bergabung dalam pelayaran langsung Batam-China,” ujar Dendi sambil menikmati kopi hitam racikannya itu.
Tapi, lanjut pejabat berjiwa seni itu, pencapaian hari ini barulah langkah awal. Karena Kepala BP Batam, H. Muhammad Rudi masih memiliki blue print untuk pengembangan Pelabuhan Batuampar Batam ke depan. Diantaranya, pendalaman alur dan pembangunan stage 2 dan stage 3.
“Unit STS crane juga akan ditambah lagi, untuk mempercepat proses bongkar muat kontainer dan efisiensi kegiatan bisnis di Pelabuhan Batuampar Batam,” lanjut Dendi Gustinandar.
BACA JUGA: Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024
Dengan kolaborasi yang baik Badan Usaha Pelabuhan BP Batam dengan Persero Batam, semakin membuka peluang Batam akan dilirik oleh semua perusahaan ekspor. Sebab, dengan opsi pelayaran langsung Batam-China ini, pengusaha akan menikmati cost cutting alias pengurangan biaya ekspedisi hingga 600 USD, dibanding harus tetap transit ke Singapura.
“Kami terus mendapat arahan dari Kepala BP Batam dalam hal pengembangan dan pembangunan Pelabuhan Batuampar Batam, bersama dengan Persero Batam dan stakeholder lain,” ungkap Dendi mengakhiri ngopi santai pagi itu.*
Editor: Agung