J5NEWSROOM.COM, Parlemen Inggris dibubarkan pada Kamis (30/5), menjelang pemilu pada 4 Juli mendatang, yang tampaknya akan membawa Partai Buruh kembali ke tampuk kekuasaan setelah Partai Konservatif memimpin dalam 14 tahun terakhir.
Kampanye selama lima pekan secara resmi dimulai ketika 650 kursi anggota parlemen dikosongkan satu menit setelah tengah malam, sesuai dengan jadwal pemilihan.
Pekan pertama kampanye ini telah dimulai dengan awalan yang kurang baik, setelah Perdana Menteri Rishi Sunak terlihat basah kuyup saat mengumumkan jadwal pemilu, di mana banyak pengamat menganggap hujan yang turun tersebut sebagai pertanda buruk.
Sunak menetapkan pemilu jatuh pada 4 Juli, alih-alih di akhir tahun seperti yang diperkirakan sebelumnya, dalam apa yang oleh para pengamat katakan sebagai upaya untuk meraih kembali momentum ketika partainya terpuruk dalam hasil jajak pendapat.
Setelah 14 tahun sebagai oposisi, partai Buruh sekarang memiliki kesempatan untuk memenangkan kekuasaan kembali di bawah pimpinan Keir Starmer, seorang mantan pengacara HAM.
Tertinggal dua digit di belakang partai Buruh dalam jajak pendapat, Partai Konservatif yang berkuasa juga menghadapi eksodus massal anggota parlemen, dengan beberapa yang menyerah menghadapi peluang kemenangan yang suram.
Setidaknya 129 anggota parlemen sejauh ini sudah mengumumkan bahwa mereka tidak akan bersaing lagi untuk pemilihan ulang. Di antara mereka adalah 77 anggota partai Konservatif, sebuah eksodus yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk partai yang sedang berkuasa.
Diantara para anggota Partai Konservatif yang mencalonkan diri untuk pemilihan ulang, beberapa tampak tidak berusaha menyembunyikan kekesalan mereka karena tidak siap menghadapi pemilu pada Juli mendatang.
Steve Baker, Sekretaris Negara untuk Irlandia Utara, tetap dengan keputusannya untuk melanjutkan liburannya di Yunani, dengan mengatakan bahwa dia akan mempersiapkan kampanyenya dari sana.
Tanda-tanda pertikaian juga terbuka ketika seorang anggota parlemen mendukung kandidat dari partai sayap kanan populis, Reform UK, di daerah pemilihannya, sebelum kemudian segeda diskors oleh Partai Konservatif.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah