Puisi A.R. Loebis
Lailahailollohu wahdahulasyarikalah
Lahul mulku walahulhamdu wa hua alla kulli saiin qodir.
Solat digabung diperpendek
Untuk memperpanjang doa zikir kepadaMu
Ribuan tenda bahkan jutaan
Ribuan rasa bahkan tak terhingga
Jutaan manusia, manusia rupa-rupa
Panas, keringat, tikar, kasur, karpet
Telentang, baring, tengkurep, tengadah, sujud, tafakur
Kipas, pendingin, putih, cokelat, kuning, hitam, seragam
Tak satu pun penutup kepala bagi jutaan lelaki
Tiada pohon, gundul langsung seperti Alif ke angkasa
Ya Allah, aku menghadap, berpegang teguh, berserah diri
Banggakan aku di hadapan malaikatMu
Kasihanilah aku
Jangan Engkau abaikan aku
Gerah, panas, keringat
Menetes tetes masa laluku
Menetes titis inti hidupku Ya Allah
Aku memenuhi undanganMu, aku memasuki panggilan awalMu
Kamilah hambaMu yang menestapakan diri
Kamilah hambaMu yang merendahkan jiwa
Kamilah hambamu yang merasakan teduh dalam panas duniaMu
Inilah gerak jasmani kami, yang
membakar masa lalu kami
entah tak terbayangkan panas nerakaMu Allah
entah tak terlukiskan alir surgaMu Ya Jabbar
Inilah aku, kami, dari jutaan undanganMu Ya Amin
Undangan ini masih undangan jasmani Ya Mukmin
Getarkan undangan yang ada dalam sukma kami Ya Rabbi
Ya Allah, hanya kepada Engkaulah aku menghadap
Kepada Engkaulah aku berpegang teguh dan berserah diri
Jadikahlah aku salah seorang dari jutaan yang Engkau banggakan
Di hadapan malaikatMu
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa dari segala sesuatu
Kami hambakan diri
Kami hinakan diri
Kami sengsarakan diri
Kami sederajatkan diri
Kami satukan syaf
Kami singgungkan bahu
Kami rapatkan kaki
Kami satukan tujuan kami yang selama ini berkeping-keping
Kami tautkan iradat kami menjadi lantai besar
Yang mendasari keramik sujud kami
Aku seperti bermimpi berada di Padang Arafah
Aku merasa seperti di alam barzah
Tapi ini nyata
Aku sedang menjalani rukun Islam kelima.
Betapa besar kuasaMu Ya Qawiyy
Membuat kami merasakan amat dekat denganMu
Dengan kehidupan dan kematian kami.
Ya Malik, Ya Qudduus, Ya Baari’, Ya Khaaliq, Ya Khabiir, oh Ya Allah.
Inilah Padang Arafah kami
Inilah wukuf kami
Inilah haji kami.
Tanah Haram, 2012