J5NEWSROOM.COM, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (30/6) memperbarui sumpahnya bahwa “tidak ada kata lain selain kemenangan,” dan mengatakan kepada kabinetnya bahwa Israel akan terus melanjutkan perang melawan Hamas di Gaza hingga mengalahkan kelompok militan itu dan memulangkan 120 sandera yang masih ditawan Hamas, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Ia mengatakan perang yang telah berlangsung hampir 10 bulan ini akan terus berlanjut “hingga kami mencapai semua tujuan kami,” termasuk bahwa Hamas “tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.”
Netanyahu menilai, “Semua orang tahu kebenaran yang sederhana: Hamas adalah satu-satunya penghalang untuk membebaskan para sandera kami,” dengan imbalan ratusan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Namun tampaknya tidak ada perubahan dalam perundingan gencatan senjata yang telah menemui jalan buntu. Israel tetap menyerukan penghentian pertempuran selama enam minggu dan pertukaran sandera dan tawanan; sementara Hamas menuntut penghentian pertempuran secara permanen dan penarikan pasukan Israel.
Dalam sebuah konferensi pers di Beirut Sabtu lalu (29/6), pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan “tidak ada kemajuan nyata pada akhir perundingan agresi, dan apa yang dikutip oleh pemerintah Amerika adalah untuk menekan gerakan (Hamas), untuk menerima proposal (gencatan senjata) Israel tanpa modifikasi.”
Osama Hamdan menegaskan “sekali lagi Hamas siap merundingkan dengan sikap positif untuk proposal apapun yang memastikan gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel secara menyeluruh dari Jalur Gaza, dan pertukaran tahanan yang serius.”
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden pada hari Sabtu mengatakan Amerika telah menyampaikan bahasa baru kepada para perantara Mesir dan Qatar untuk mencoba memulai kembali perundingan Israel-Hamas yang macet.
Di medan perang, pasukan Israel maju lebih jauh ke lingkungan Shejaiya di Gaza utara, beberapa bulan setelah Israel menyatakan telah berhasil melumpuhkan struktur komando Hamas di wilayah utara, dan bahkan maju lebih jauh ke Rafah barat dan tengah di selatan dekat perbatasan Mesir. Warga mengatakan sedikitnya enam warga Palestina tewas dan beberapa rumah hancur.
Sayap bersenjata Hamas mengatakan para pejuangnya telah menembakkan roket anti-tank dan bom mortir ke arah pasukan Israel yang beroperasi di sana.
Netanyahu mengatakan, “Puluhan teroris dihabisi setiap hari. Ini adalah pertempuran yang sulit yang terjadi di atas tanah, kadang-kadang dalam pertempuran tangan kosong, dan juga di bawah tanah.”
Perang Israel di Jalur Gaza berawal dari serangan kelompok militan Hamas ke selatan Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 1.200 orang. Hamas juga menculik sekitar 250 orang lainnya.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola Hamas, mengatakan serangkaian serangan balasan Israel ke wilayah itu telah menewaskan hampir 38.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak0-anak. Perang ini juga telah menghancurkan daerah pesisir yang sebelumnya sempat mengalami pembangunan.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah