Serangan Israel atas Sekolah di Kota Gaza Tewaskan Sedikitnya 1 Orang

Seorang pria Palestina menggendong seorang anak yang terluka pasca serangan udara Israel terhadap sekolah PBB yang melindungi orang-orang terlantar, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nusairat di Jalur Gaza tengah Senin (14/7).

J5NEWSROOM.COM, Jalur Gaza – Badan keamanan sipil di wilayah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pada Senin (15/7), bahwa serangan Israel di sebuah sekolah di Kota Gaza telah menewaskan setidaknya satu orang.

Serangan ke sekolah Salah al-Din di kawasan Al-Rimal, Kota Gaza, adalah yang terakhir menyasar sekolah-sekolah, di mana kebanyakan telah berubah menjadi area perlindungan bagi pengungsi perang Israel-Hamas di wilayah Palestina.

Setidaknya enam sekolah telah menjadi sasaran serangan dalam sembilan hari terakhir.

Militer Israel tidak memberikan respon segera terhadap permintaan untuk berkomentar terkait insiden terakhir ini, tetapi Israel berulangkali mengatakan bahwa Hamas menggunakan sekolah-sekolah, berbagai rumah sakit dan infrastruktur publik lainnya untuk keperluan militer.

Militan Hamas, yang berperang dengan Israel sejak 7 Oktober, menolak semua tuduhan itu.

Seorang juru bicara pertahanan sipil melaporkan kematian itu, yang dikonfirmasi oleh seorang tenaga medis di rumah sakit Al-Ahli di Kota Gaza. Tenaga medis itu juga menambahkan bahwa empat korban lainnya terluka di sekolah Salah al-Din.

Belum jelas siapa yang mengelola fasilitas Salah al-Din.

Serangan terbaru terhadap sekolah ini terjadi setelah kementerian kesehatan di Gaza mengumumkan jumlah korban tewas dari sebuah serangan hari sebelumnya di sekolah Abu Oreiban yang dikelola PBB telah naik dari 15 menjadi 22.

Juru bicara badan pertahanan sipil, Mahmud Bassal mengatakan “ribuan pengungsi” berlindung di sekolah itu di kamp Nuseirat, ketika bangunan itu dibom pada Minggu, dan bahwa kebanyakan yang meninggal adalah perempuan dan anak-anak.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka menyerang sekolah Abu Oreiban, yang menurut mereka telah “digunakan sebagai persembunyian” oleh para militan dan menjadi basis bagi “serangan-serangan” terhadap pasukan Israel.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah