J5NEWSROOM.COM, Anambas – Mesin pancang tiang konstruksi (pile) milik CV Melayu Betuah Berkah, sebagai rekanan pemenang pengerjaan revitalisasi jembatan Selayang Pandang I di Kelurahan Tarempa Kabupaten Anambas, mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Kalau mengganggu sudah jelas ya, bapak bisa lihat sendiri kalau ada dua motor yang akan berpapasan harus nahan dulu salah satunya,” ujar salah satu warga yang tak ingin namanya ditulis, Sabtu (3/8/2024).
Hasil pantauan BATAMTODAY.COM, posisi mesin pancang tersebut memakan lebih dari setengah badan jembatan SP I itu sendiri, dan itu membahayakan keselamatan pengguna jalan yang melintas, ditambah pada saat malam hari, lokasi mesin tersebut sangatlah gelap karena tidak ada penerangan.
Selain membahayakan keselamatan orang orang yang melintas, keberadaan mesin tersebut juga berpotensi mengakibatkan jembatan SP I tersebut ambruk dikarenakan konstruksi jembatan tersebut sudah banyak yang mengalami korosi.
Zulkifli, mantan pekerja di proyek tersebut mengatakan, keberadaan mesin pancang yang diduga milik pengusaha asal Natuna itu sudah berada di lokasi tersebut selama berbulan bulan setelah masa pengerjaan selesai.
“Yang punya mesin itu Nato. Kalau pastinya saya lupa, namun terakhir bekerja itu bulan Februari kayaknya,” terang Zulkifli. 30/07
Hingga berita ini diunggah, pihak CV Melayu Betuah Berkah belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.
Sementara pihak PUPRPRKP Kepulauan Anambas menyebutkan telah memerintahkan agar mesin tersebut segera dipindahkan.
“Kita sudah perintahkan untuk dipindahkan, namun mereka bilang menunggu kapal,” ujar Nopi, pejabat pelaksana teknis lapangan (PPTK) pengerjaan proyek SP I tersebut.
Editor: Agung