Hamas, Jihad Islam Klaim Serangan ‘Bunuh Diri’ di Tel Aviv

Polisi Israel bekerja di lokasi ledakan bom di Tel Aviv, hari Minggu 18 Agustus 2024.

J5NEWSROOM.COM, Tel Aviv – Kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam Senin (19/8) mengaku bertanggung jawab atas apa yang tampaknya merupakan serangan bom yang gagal di Tel Aviv, Israel, sehari sebelumnya. Kedua kelompok itu mengancam akan melakukan serangan tambahan jika perang di Gaza berlanjut.

Serangan itu terjadi Minggu malam sewaktu para mediator mengupayakan perjanjian gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas yang menghancurkan di Gaza. Bom itu tampaknya meledak sebelum waktunya, menewaskan pelaku serangan dan melukai satu orang di dekatnya. Belum jelas apakah penyerang berencana melancarkan serangan bunuh diri atau akan menanamkan bahan peledak lalu meledakkannya dari jarak jauh.

Kantor berita AFP mengutip kelompok-kelompok militan itu yang menyebut serangan itu sebagai “operasi bunuh diri.”

Serangan bom bunuh diri telah digunakan oleh militan Palestina pada tahun 1990-an dan 2000-an, menewaskan ratusan warga sipil.

Komandan polisi distrik Tel Aviv, Peretz Amar, mengatakan kepada wartawan bahwa bom itu meledak beberapa meter dari sebuah sinagoge yang penuh orang. Ia mengatakan bahwa masalah yang diduga terjadi pada pengaturan waktu bom itu membantu menghindarkan “tragedi yang sangat nyata.”

Amar mengatakan bahwa tersangka tampak pada rekaman kamera keamanan sedang berjalan dan membawa ransel besar, dan bahwa tersangka tidak dikenal sebelumnya oleh polisi. Ia menambahkan bahwa pihak berwenang sedang berupaya menetapkan dari mana ia berasal dan apakah ia menerima bantuan tambahan.

Hamas dan Jihad Islam mengatakan serangan-serangan serupa akan berlanjut “selama pembantaian oleh pasukan pendudukan, pemindahan warga sipil, dan kebijakan tentang pembunuhan terus berlangsung.” Pernyataan itu tampaknya mengacu pada perang di Jalur Gaza dan serangan Israel baru-baru ini yang menewaskan anggota senior Hamas dan Hizbullah.

Ledakan bom itu terjadi tidak lama setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv untuk mengikuti pembicaraan gencatan senjata.

Pengeboman itu terjadi hanya beberapa hari setelah para pejabat di Gaza yang dikuasai Hamas mengumumkan bahwa jumlah korban tewas melampaui 40 ribu orang.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah