J5NEWSROOM.COM, Israel mengatakan, serangan di Tepi Barat bagian utara – yang telah menewaskan 16 orang, hampir semuanya militan, sejak Selasa (27/8) malam – bertujuan mencegah serangan-serangan.
Palestina mengatakan mereka melihatnya sebagai perluasan dari perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 10½ bulan di Gaza. Mereka menudh serangan juga bertujuan untuk melancarkan kekuasaan militer Israel selama puluhan tahun di Tepi Barat.
Sementara itu, Israel menyatakan telah menyetujui setidaknya tiga hari “jeda kemanusiaan” untuk pertempuran di Gaza yang dimulai hari Minggu, agar memungkinkan pejabat kesehatan PBB memberikan vaksinasi polio di wilayah itu, kata WHO.
Serangan Israel itu memicu kecemasan dari PBB dan negara tetangganya, Yordania, serta dari para pemimpin Inggris dan Perancis, yang menekankan pentingnya memulai perundingan yang macet mengenai gencatan senjata dalam pertemuan di Paris untuk menghentikan pertempuran Israel-Hamas di Gaza.
Sementara itu, kelompok militan Jihad Islam membenarkan bahwa Mohammed Jaber, yang dikenal sebagai Abu Shujaa, tewas dalam penggerebekan di kota Tulkarem. Ia menjadi pahlawan bagi banyak warga Palestina sebelumnya tahun ini, ketika dilaporkan terbunuh dalam serangan Israel. Namun ia muncul secara mengejutkan di pemakaman militan lainnya. Ia diangkat ke bahu kerumunan orang yang bersorak-sorai.
Israel mengatakan Abu Shujaa tewas pada Kamis bersama empat militan lainnya dalam baku tembak, setelah lima orang itu bersembunyi di dalam masjid. Abu Shujaa dikaitkan dengan sejumlah serangan terhadap warga Israel, termasuk penembakan mematikan pada bulan Juni, dan merencanakan serangan lebih lanjut, kata Israel.
Israel melancarkan operasi pencarian dan penangkapan selama berjam-jam pada Kamis, dan tentara menyerbu beberapa markas militan di Tepi Barat bagian utara, termasuk kota Jenin.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah