J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Sebuah flyer atau pamflet berisi ajakan unjukrasa mengatasnamakan BEM Perguruan Tinggi NU (PTNU) se-Nusantara beredar luas di media sosial. Dalam flyer tersebut juga dilengkapi izin Unjukrasa yang rencananya digelar di Gelora Bung Karno sore ini.
Terkait hal ini, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) minta koordinator aksi bernama Wahyu al Fajri membatalkan aksi dan tidak mengajak-ajak mahasiswa lain berunjuk rasa. Mahasiswa PTNU jangan mau diajak mendukung intoleransi.
“Seruan aksi BEM PTNU se-Nusantara ini adalah tindakan yang nyata-nyata bentuk intoleransi. Untuk itu PBNU meminta dibatalkan dan jangan membawa-bawa nama NU,” kata Gus Ipul, Kamis (5/9/2024) dalam keterangannya.
Unjuk rasa yang anti toleransi semacam ini tentu bukan jati diri NU serta bertentangan dengan akhlak NU. “Kita menghormati umat lintas agama, jadi jangan bikin gaduh apalagi dengan membawa-bawa nama NU,” kata Gus Ipul.
Dari penelusuran PBNU, kelompok yang mengatasnamakan BEM PTNU se-Nusantara ternyata merupakan organisasi liar tidak jelas pembentukannya dan tidak pernah berkoordinasi dengan Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPTNU) yang menaungi seluruh PTNU se-Indonesia.
LPTNU juga tidak memiliki hubungan organisatoris atau legal formal dengan organisasi tersebut. Karenanya, jika mereka tetap ngotot berunjuk rasa, PBNU minta polisi tidak segan membubarkan mereka.
“Apa yang menjadi agenda mereka dengan mengatasnamakan BEM PTNU bukanlah cerminan dari nilai yang dipegang oleh mahasiswa di PTNU yang jelas menjunjung tinggi toleransi,” kata Gus Ipul.
Karenanya, PBNU juga mengimbau kepada PTNU se Indonesia yang bernaung dibawah LPTNU untuk senantiasa waspada terhadap agenda dan gerakan yang membawa bawa nama PTNU untuk kepentingan pihak-pihak yang justru bertentangan dengan nilai-nilai moderat ala NU.
Editor: Agung