Jalur Langit King Indo, Nih Bos!

Pemain timnas senior sedang umroh, Senin 2/9. (Foto: IG kapten Timnas Asnawi Mangkualam)

Oleh Akmal Nasery Basral

TIMNAS senior Indonesia memulai pertandingan perdana melawan Arab Saudi dalam babak ketiga kualifikasi Piala Dunia. Sebuah mission (im)possible yang akan menjadi torehan prestasi tersendiri

1/
Saya tak pernah seantusias ini menunggu pertandingan timnas sepak bola Indonesia. Padahal saya bukan penonton fanatik sepak bola timnas sebelumnya. Namun kali ini, timnas bahkan sudah menang di hati dan pikiran saya, meski pertandingan melawan timnas Arab Saudi baru akan berlangsung Kamis malam, 5 September, waktu Jeddah atau Jumat dini hari pukul 01 WIB.

Mana mungkin tim peringkat 56 dunia, Elang Hijau Gurun, yang sudah enam kali melenggang ke Piala Dunia bisa ditaklukkan cakar-cakar Garuda Khatulistiwa peringkat 133 dunia dan menempati posisi terendah di Grup C yang terdiri dari enam negara: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina, dan Indonesia. Pasti begitu komentar mereka yang menuhankan statistik. Sabar dulu, Sodara-sodara.

“Saya tak percaya Indonesia tim terlemah di Grup C seperti anggapan publik,” ujar Pelatih Australia Graham Arnold. “Semua tim yang sudah sampai babak ini adalah yang terbaik,” lanjutnya mengomentari hasil undian grup di Kuala Lumpur, Juni lalu. Nah, kan?

Saya melihatnya lebih sederhana. Coach Shin Tae-yong ibarat cempiang yang sedang melancarkan jurus kembar cemerlang “Merangkul Bumi, Mengetuk Langit” untuk menghantam semua lawan Indonesia hingga lintang-pukang.  

Jurus pertama “Merangkul Bumi” dilakukan dengan Coach Shin dengan merekrut mantan penyerang timnas Korea, Yeom Ki-hun. sebagai tangan kanannya. Tugasnya memoles ketajaman taji lima striker Garuda (Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick) agar lebih mematikan: menyarangkan gol di gawang lawan. “Tadinya saya pikir para striker Indonesia kurang power. Ternyata power sudah ada namun mereka tidak tahu cara memakainya menyebabkan keseimbangan mereka kurang dan sering kehilangan bola. Jadi masalah utamanya pada akurasi,” ujar Yeom saat tim masih di Jakarta.  

Jurus selanjutnya “Mengetuk Langit” dilakukan Coach Shin dengan mendorong pemain muslim untuk melakukan umroh pada Senin pagi (3/9) memanfaatkan waktu luang sembari menunggu kedatangan para pemain abroad yang berlaga di berbagai Liga Eropa (Belanda, Belgia, Inggris), termasuk Maarten Paes, kiper FC Dallas dan penjaga gawang elite Liga Amerika Serikat yang mampu menggagalkan tendangan Lionel Messi dalam kompetisi liga Paman Sam (BREAKING NEWS: Maarten Paes bisa diturunkan dalam pertandingan melawan Arab Saudi, setelah kabar sebelumnya bahwa dia baru bisa dimainkan pada laga lawan Australia, 10 September 2024. Ini jelas kabar baik sekaligus penambah semangat timnas).

2/
Maka 14 pemain muslim timnas pun bersuka cita berangkat dari Jeddah ke Mekkah untuk umroh pada Senin pagi (2/4). Mereka adalah  Rizky Ridho, Ferrari Muhammad, Ernando Ari Sutaryadi, Nadeo Argawinata, Dimas Dradjad, Egy Maulana Vikry, Witan Sulaiman, Ramadhan Sananta, Adi Satryo, Wahyu Prasetyo, Hokky Caraka, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan (QS Maryam ayat 30-34), dan Ragnar Oratmangoen. Cuplikan video dan foto mereka melakukan thawaf (mengelingi Ka’bah) bersliweran di media sosial sejak Senin sore WIB.

Ragnar “Wak Haji” Oratmangoen, yang kini merumput di FCV Dender klub pemuncak klasemen di Liga Belgia menulis dalam IG-nya, “ Couldn’t wish for a better way to start round 3 of the World Cup qualifiers” (Tidak dapat mengharapkan cara yang lebih baik untuk memulai babak ketiga kualifikasi Piala Dunia). Bahkan Ragnar–yang masih sering disebut mualaf, meski sudah beberapa tahun menjadi muslim–menggunduli rambutnya bukan hanya mencukur tipis, agar lebih sesuai sunnah Nabi Muhammad ? ( peace be upon him).

Kapten timnas Indonesia Asnawi Mangkualam yang bermain di klub Port F.C. Liga Thailand mencantumkan tiga foto pada akun IG miliknya. Foto pertama dirinya di depan Ka’bah, foto kedua  bersama beberapa pemain lain yang umroh, dan terakhir foto Ka’bah dengan tambahan terjemahan cuplikan Surat Al Ahqaf ayat 15 dalam bahasa Inggris: My Lord! Inspired me to always thankful for Your favors which You blessed me and my parents with, and to do good deeds that pleased You. And instil righteousness in my offspring.

I truly repent to You, and I truly submit to Your Will ( Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim).”

Pratama Arhan, yang umur pernikahannya baru setahun dan sedang menjadi hot topic di media sosial, menuliskan “QS Maryam 30 – 34” di bawah fotonya di depan Ka’bah. Terjemahan bahasa Indonesia dari lima ayat itu adalah:

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi (30), dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup (31), dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka (32), Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (33), Itulah Isa putra Maryam, (yang mengatakan) perkataan yang benar, yang mereka ragukan kebenarannya (34)”

Sependek pengamatan saya terhadap 14 akun IG para pemain yang umroh itu (menjadi 15 dengan akun resmi @timnasindonesia), rekan-rekan mereka yang nonmuslim seperti Ivar Jenner, Justin Hubner, Rafael Struick, Jay Idzes, dan lainnya, memberikan emoticon “jempol” dan “hati” yang menunjukkan bagaimana chemistry mereka menyatu dengan sangat baik dalam keberagaman iman dan keyakinan.

3/
Maka ekspresi “King Indo, nih bos!” yang selalu diucapkan Ichsan Rahmat Taufiq (manager) dalam ajang FIFA eWorld Cup Football Manager yang baru usai Minggu malam (19/8). Pada ajang kompetisi virtual itu, Ichsan dan Budi Muhammad Manar Hidayat (asisten manajer) pada partai final berhasil menaklukkan Jerman yang diwakili Sven Goly (manager) dan T. Wheenet (asisten). Indonesia menekuk Jerman dengan skor agregat 8-2. Akibat kesuksesan itu, sejak Minggu malam ungkapan “King Indo, nih bos!” menjadi viral di X/Twitter dan pelbagai platform medsos lainnya.

Di Jeddah, Indonesia belum tentu menang melawan Arab Saudi. Namun belum tentu juga akan kalah. Tetapi, Coach Shin Tae-yong, juga Eric Thohir sebagai Ketua Umum PSSI yang memfasilitasi timnas dengan kebijakan suportif, sudah berada pada jalur yang tepat dengan melakukan jurus kembar “Merangkul Bumi, Mengetuk Langit” yang akan menjadi torehan prestasi tersendiri bagi timnas yang kita cintai. Bismillah.

Cibubur, 4 September 2024

Penulis adalah penerima Anugerah Penulis Nasional SATUPENA 2021 dan Anugerah Sastra Andalas 2022 untuk kategori Sastrawan/Budayawan Nasional bersama Prof. Yumi Sugahara (Osaka University, Jepang) untuk kategori Akademisi/Peneliti Internasional