J5NEWSROOM.COM, Kairo – Pada Sabtu (7/9), Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa tiga paramedis tewas dan dua lainnya terluka, salah satunya dalam kondisi kritis, akibat serangan Israel di Kota Faroun, Lebanon selatan. Tim dari Pertahanan Sipil Lebanon diserang saat mereka berusaha memadamkan kebakaran yang dipicu oleh serangan udara Israel sebelumnya. Serangan tersebut menghantam truk pemadam kebakaran.
Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut ditujukan kepada teroris dari kelompok Amal yang berafiliasi dengan Hizbullah di wilayah Faroun.
Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengecam serangan ini sebagai pelanggaran hukum internasional dan mengumumkan rencana pertemuan darurat dengan para duta besar Barat untuk membahas kekerasan yang terus meningkat.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan tersebut merupakan serangan kedua terhadap tim darurat dalam kurun waktu 12 jam dan menyebutnya sebagai “serangan terang-terangan”. Sejak agresi Israel dimulai, sebanyak 25 paramedis dan dua petugas kesehatan telah tewas, sementara 94 lainnya terluka.
Hizbullah merespons serangan ini dengan meluncurkan rudal ke markas militer Israel, yang mengakibatkan korban jiwa. Sejak 8 Oktober, konflik bersenjata antara Israel dan Hizbullah telah menyebabkan sekitar 140 warga sipil tewas di Lebanon. Pertempuran ini juga memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari wilayah perbatasan Israel-Lebanon.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah