J5NEWSROOM.COM, Bintan – Warga sekitar Pertamina Tanjunguban merasa cemas setelah mendengar kabar bahwa tangki air jenis HSE 131 pecah pada akhir Agustus 2024. Kekhawatiran ini muncul karena lokasi Pertamina yang dekat dengan pemukiman, dan selain tangki air, di area tersebut juga terdapat tangki gas.
“Ini baru tangki air, bagaimana jika yang pecah adalah tangki gas atau BBM? Ini yang kami takutkan,” ujar seorang warga yang mengetahui kabar tersebut dari sumber dalam Pertamina Tanjunguban.
Warga tersebut, yang tidak ingin identitasnya dipublikasikan, berharap Pertamina lebih memperhatikan keselamatan penduduk sekitar, bukan hanya karyawan. “Kami berharap Pertamina segera memeriksa kondisi tangki-tangki di sana agar tidak terjadi musibah,” katanya.
Seorang karyawan Pertamina Tanjunguban juga membenarkan bahwa tangki air tersebut pecah pada akhir Agustus 2024. Menurutnya, informasi ini sengaja tidak dipublikasikan oleh manajemen sehingga tidak banyak yang mengetahui kejadian tersebut.
“Air dari tangki yang pecah itu digunakan sebagai sumber pemadam kebakaran dan kebutuhan rumah tangga Pertamina,” jelasnya.
Menurut sumber itu, pecahnya tangki disebabkan oleh ketidakmampuan menahan beban air, ditambah dengan usia tangki yang sudah tua dan belum pernah diperbarui sejak zaman Stampack, sebelum berubah menjadi Pertamina.
Sumber tersebut tidak tahu pasti apakah ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun menyebut bahwa kejadian berlangsung saat hari libur dan hujan turun.
BATAMTODAY.COM telah mencoba menghubungi Kepala Pertamina Tanjunguban, Yohanes, pada Minggu (8/9/2024) untuk mengonfirkasi kabar tersebut. Namun hingga berita ini diunggah, Yohanes belum merespon.
Sementara itu, Kapolsek Bintan Utara AKP Monang P. Silalahi juga mengaku belum menerima laporan terkait pecahnya tangki air milik Pertamina tersebut.
Editor: Agung