J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Sebanyak 12 jurnalis dari Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kepulauan Riau (Kepri) ikut serta dalam Konsolidasi Nasional yang digelar di Menara Peninsula Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024).
Kegiatan ini menghadirkan ratusan jurnalis televisi dari berbagai daerah di Indonesia dan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, serta Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan.
Mengusung tema Jurnalisme Positif, Eksistensi TV Berita, dan Kemerdekaan Pers di Era AI, acara ini berfokus pada peran jurnalis dalam menghadapi tantangan teknologi, khususnya terkait penggunaan Artificial Intelligence (AI). Konsolidasi ini juga merupakan bagian dari peringatan ulang tahun IJTI yang ke-26.
Nezar Patria menyoroti potensi disinformasi yang semakin besar menjelang Pilkada November mendatang, terutama dengan kemajuan teknologi seperti video deepfake yang dapat menyebarkan informasi palsu dengan cepat dan berkualitas tinggi. Menurut Nezar, pemanfaatan AI menjadi solusi utama dalam menangkal disinformasi dan menjaga integritas informasi.
“AI dapat digunakan untuk pengecekan fakta dan analisa disinformasi,” ujar Nezar. Selain itu, AI juga dapat membantu dalam otomatisasi konten, peringkasan teks, hingga survei publik melalui chatbot.
Nezar juga menyarankan agar media menerapkan model bisnis multiplatform, fokus pada jurnalisme mendalam, serta memperluas skema langganan digital yang dapat meningkatkan kualitas konten.
Ketua IJTI, Herik Kurniawan, menekankan pentingnya jurnalis televisi untuk mengantisipasi potensi ancaman dari teknologi AI, meski di sisi lain teknologi ini menawarkan kemudahan dalam proses jurnalistik.
“Kita harus siap menghadapi tantangan ini, dan melalui konsolidasi ini kita belajar dari para ahli untuk menambah pengetahuan tentang teknologi AI,” jelas Herik.
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mengapresiasi tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, penggunaan teknologi untuk memanipulasi informasi sudah menjadi tantangan nyata bagi dunia jurnalistik. “IJTI sudah selangkah lebih maju dalam menyikapi perkembangan zaman, dan 26 tahun IJTI menunjukkan komitmen kuat terhadap kemerdekaan pers,” kata Ninik.
Konsolidasi Nasional ini menjadi ajang penting bagi para jurnalis untuk berdiskusi mengenai tantangan jurnalisme modern dan mengembangkan strategi dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang pesat.
Editor: Agung