Kamboja Terima Bantuan Peralatan Militer Senilai $500.000 dari Indonesia

Sejumlah pekerja perusahaan produsen peralatan militer PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, sedang berdiskusi, 16 Maret 2015. Indonesia memberikan bantuan peralatan militer buatan PT Pindad senilai $500.000 atau Rp 7,7 miliar kepada militer Kamboja. (Foto: Beawiharta/Reuters)

J5NEWSROOM.COM, Kamboja – Kamboja baru-baru ini menerima bantuan peralatan militer dari Pemerintah Indonesia senilai $500.000 (sekitar 7,7 miliar rupiah). Bantuan, yang disalurkan pada 29 Agustus, mencakup 150 senapan, 20 pistol G2 Elites, 500 ribu butir peluru M16, dan 500 ribu peluru pistol.

Pengamat geopolitik menilai bantuan ini sebagai upaya untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja serta mendukung modernisasi militer Kamboja. Bantuan ini juga dianggap sebagai langkah strategis diplomasi militer Indonesia untuk menunjukkan pengaruhnya di kawasan dan merespons kritik Barat terhadap kedekatan Kamboja dengan China.

Seng Vanly, pengamat geopolitik, menyatakan kepada VOA Khmer bahwa bantuan ini akan memperdalam hubungan kedua negara dan memenuhi kebutuhan Kamboja dalam modernisasi militer. Sementara itu, Meas Ny, analis politik dan sosial, menyambut baik bantuan tersebut tetapi mempertanyakan penggunaannya, mengingat kekhawatiran tentang kemungkinan penggunaan kekuatan terhadap demonstrasi.

Penyerahan bantuan dilakukan di Bandara Phnom Penh dan dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, serta Jenderal Mao Sophan, Wakil Komandan Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja. Acara ini juga merupakan bagian dari perayaan 65 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kamboja. Menurut pernyataan Kedutaan Besar Republik Indonesia, bantuan tersebut diproduksi oleh PT PINDAD.

Dubes Santo Darmosumarto mengungkapkan, “Acara hari ini menyoroti hubungan yang langgeng antara militer Indonesia dan Kamboja,” dan menambahkan bahwa hubungan tersebut telah memperkuat kerja sama bilateral dalam berbagai bidang selama beberapa tahun terakhir.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah