J5NEWSROOM.COM, Batam – Masalah lambatnya pengangkutan sampah di berbagai kompleks perumahan dan kawasan lain di Kota Batam sampai hari ini masih terus menjadi keluhan utama warga.
Menyikapi persoalan ini, Pejabat sementara (Pjs) Walikota Batam, Andi Agung, langsung melakukan inspeksi ke sejumlah titik yang menjadi simpul permasalahan.
“Saya mulai dengan mengecek kondisi armada pengangkut sampah. Di Bengkel Agung Toyota Sekupang, ada 14 armada yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi karena kerusakannya sangat parah,” ujar Andi Agung.
Setelah itu, Andi juga meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Telaga Punggur. Hasilnya, ia menemukan situasi serupa—banyak armada pengangkut sampah yang tidak layak pakai.
“Kami langsung turun ke lapangan untuk melihat situasi secara langsung. Saya juga sudah memanggil Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam. Masalah utamanya memang terletak pada armada. Banyak kendaraan yang sudah tua dan tidak bisa beroperasi lagi. Bahkan, di bengkel lain, masih banyak armada yang juga rusak,” jelas Andi.
Dari data yang diperoleh, Batam saat ini memiliki 140 unit truk sampah, namun 52 di antaranya berusia lebih dari 10 tahun. Beberapa di antaranya rusak berat dan tidak bisa diperbaiki, sementara belasan lainnya membutuhkan perawatan rutin. Hanya sekitar 20 persen truk yang layak operasional.
Menurut Andi, solusi satu-satunya adalah pengadaan armada baru. Ia menegaskan bahwa pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti pengelolaan sampah, harus menjadi prioritas. Pengadaan armada baru ini memerlukan dukungan dari DPRD Batam dan harus dibahas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2025.
“Sampah diproduksi setiap hari oleh masyarakat. Awalnya mungkin diangkut setiap hari, tetapi sekarang ada yang berminggu-minggu tidak terangkat,” katanya.
Andi menekankan bahwa tidak ada lagi kompromi dalam menangani masalah sampah. Jika dibiarkan, masalah ini akan berdampak lebih luas bagi masyarakat. Ia juga berharap DPRD Batam dapat mendukung pengalokasian anggaran untuk mengatasi persoalan ini.
“Beberapa warga bahkan telah melakukan aksi demonstrasi terkait buruknya pelayanan pengangkutan sampah. Artinya, masalah ini sudah sangat mengganggu masyarakat,” ungkap Andi.
Aksi demonstrasi dari aliansi mahasiswa dan masyarakat menyoroti permasalahan yang telah berlangsung bertahun-tahun. Koordinator aksi, Habibi, menyampaikan bahwa masyarakat merasa sangat dirugikan oleh buruknya pengelolaan sampah di Batam. Mereka bahkan mendesak agar Kepala DLH Kota Batam, Herman Rozi, dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak mampu mengelola sampah dengan baik.
“Kami meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dicopot. Pengelolaan sampah di Batam tidak becus, ada yang sampai dua pekan tidak diangkut. Kalau dibiarkan, masalah ini akan menimbulkan penyakit,” tegas Habibi.
“Kalau tidak ada tindakan, masalah sampah ini tidak akan pernah selesai. Sudah bertahun-tahun dibiarkan begini saja,” tambahnya, didukung oleh peserta aksi lainnya.
Editor: Agung