J5NEWSROOM.COM, Batam – Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nyanyang Haris Pratamura, menegaskan pentingnya sinergi dan komunikasi antara pemerintah daerah dan pusat dalam menangani permasalahan yang dihadapi masyarakat Pulau Rempang dan Galang. Menurutnya, komunikasi yang lebih baik dengan warga sangat diperlukan, terutama terkait pembangunan kawasan industri yang berpotensi memindahkan penduduk dari tanah kelahiran mereka.
Nyanyang menyampaikan hal tersebut saat merespons kekhawatiran warga Pulau Rempang dan Galang terkait dampak pembangunan industri di wilayah tersebut. “Saya bersama Pak Ansar akan mengajak semua pihak, mulai dari RT, RW, lurah, camat, hingga wali kota, untuk duduk bersama mencari solusi terbaik yang dapat diterima semua pihak,” ungkap Nyanyang.
Ia menyoroti bahwa kurangnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat menjadi akar dari persoalan ini. Nyanyang yakin, apabila pasangan Ansar Ahmad-Nyanyang memenangkan pemilihan, mereka akan mampu menjalin sinergi yang lebih kuat antara pemerintah daerah dan pusat, khususnya dengan dukungan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Pak Ansar selama ini menghadapi kendala dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. Jika kami menang, insya Allah kami akan bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Nyanyang, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra.
Ia mengakui adanya kekurangan dalam penanganan sebelumnya, namun berjanji akan memperbaikinya. “Kami siap memperbaiki kesalahan dan akan duduk bersama semua pihak untuk mencari solusi yang saling menghormati. Jangan sampai masyarakat merasa tidak didengar,” lanjutnya.
Nyanyang juga memahami keresahan warga terkait rencana relokasi akibat pembangunan. “Kami mengerti kekhawatiran bapak dan ibu. Doakan kami menang, dan kami berjanji akan menyelesaikan persoalan ini dari tingkat kota hingga ke pusat, termasuk BP Batam,” tegasnya.
Tokoh masyarakat Rempang Galang, Imam, turut menyampaikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa warga tidak menolak pembangunan, namun berharap agar hak mereka untuk tetap tinggal di tanah kelahiran dihormati. “Kami tidak menolak pembangunan, tetapi kami ingin dilibatkan dalam menjaga tanah leluhur kami,” ujar Imam.
Imam juga menyatakan dukungannya kepada pasangan Ansar-Nyanyang, berharap mereka mampu memperjuangkan nasib masyarakat Rempang dan Galang. “Kami menyerahkan nasib kami kepada Pak Ansar dan Pak Nyanyang untuk diperjuangkan,” tutupnya.
Editor: Agung