J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, Sudarnoto Abdul Hakim, menjelaskan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan tinggi atas kontribusi Retno Marsudi dan Jusuf Kalla dalam menciptakan perdamaian.
Ia menambahkan bahwa perjuangan Retno dan Kalla menjadi contoh nyata dari diplomasi Islam moderat yang selama ini diperjuangkan oleh MUI. Sudarnoto mengungkapkan keyakinannya bahwa peran keduanya berdampak positif bagi Indonesia dan komunitas internasional.
” kedua tokoh ini merupakan contoh nyata kepemimpinan yang berlandaskan prinsip-prinsip perdamaian, dialog, dan ketulusan. Mereka menunjukkan bahwa diplomasi bukan hanya tentang negosiasi, tetapi juga tentang memahami perspektif dan kepentingan berbagai pihak,” ungkapnya.
Menurut Sudarnoto, dengan niat tulus dan pendekatan yang inklusif, konstruktif, dan humanis, Retno dan Kalla berhasil menjadi penghubung antar berbagai bangsa. Di tengah tantangan dan masalah global yang semakin kompleks dan menimbulkan krisis multidimensi yang mengkhawatirkan, kontribusi mereka terasa semakin relevan.
Ia juga menyebutkan bahwa saat ini, aliansi global di kalangan masyarakat telah mulai bergerak untuk mengoreksi tatanan dunia yang semakin tidak adil. Dalam konteks ini, Retno dan Kalla terus membangun harapan diplomasi untuk dunia yang damai dan sejahtera.
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno Marsudi menyatakan bahwa isu Palestina sangat diangkat dalam forum internasional, termasuk dalam partisipasinya di Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York baru-baru ini.
Indonesia, jelasnya, merupakan negara yang berada di garis depan dalam membela perjuangan bangsa Palestina. Diplomasi Indonesia memilih untuk berpihak pada keadilan dan kemanusiaan serta membela kebenaran.
Retno menjelaskan fokus utama yang diperjuangkan Indonesia selama Sidang Majelis Umum PBB minggu lalu. “Pertama, terus menggalang dukungan negara-negara untuk mengakui negara Palestina. Pengakuan ini akan menempatkan Palestina sejajar dengan bangsa-bangsa lain dan memberikan harapan bagi mereka serta menjadi tekanan bagi Israel untuk menghentikan kekejaman,” tegas Retno.
Dia juga menekankan bahwa Indonesia terus mendorong implementasi resolusi Majelis Umum PBB yang meminta Israel mengakhiri pendudukan ilegal di wilayah Palestina, sesuai fatwa dari ICJ (Mahkamah Internasional).
Retno menyampaikan rasa syukurnya karena perjuangan diplomasi Indonesia untuk Palestina mendapat dukungan luas dari masyarakat dan organisasi. Ia meminta semua pihak untuk tetap waspada, karena Israel berusaha mengubah narasi perjuangan Palestina menjadi negatif melalui media sosial.
Retno menegaskan bahwa situasi di Palestina sangat mengkhawatirkan, dengan lebih dari 41,7 ribu orang terbunuh — 15 ribu di antaranya adalah anak-anak. Selain itu, lebih dari 10 ribu orang tertimbun, lebih dari 90 ribu terluka, dan 70 persen rumah di Gaza hancur.
Ia juga menyoroti bahwa bukan hanya masyarakat sipil yang menjadi target, tetapi juga pekerja kemanusiaan, di mana hingga saat ini 220 pekerja kemanusiaan telah kehilangan nyawa.
Saat menerima penghargaan, mantan wakil presiden Jusuf Kalla menjelaskan bahwa menjaga perdamaian dunia adalah amanah konstitusi. Kalla menekankan pentingnya kerjasama dalam mengupayakan perdamaian, khususnya terkait konflik di Palestina yang telah meluas ke negara-negara Timur Tengah seperti Lebanon.
Kalla menyatakan bahwa keberanian para pejuang Palestina dalam memperjuangkan keadilan melawan Israel tidaklah cukup.
Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Agung Nurwijoyo, berpendapat bahwa Menlu Retno dan Kalla layak menerima penghargaan tersebut karena peran mereka dalam mendukung Palestina dan perdamaian global.
Agung menilai bahwa selama sepuluh tahun terakhir, Retno sebagai Menlu selalu menjadikan Palestina sebagai fokus utama, serta mengedepankan solidaritas untuk mendorong negara-negara lain memberikan dukungan kepada Palestina.
Ia juga memiliki pandangan serupa terhadap Kalla, terutama dalam konteks Palestina dan Afghanistan. “Kedua tokoh ini konsisten dalam membela Palestina dan menciptakan perdamaian global, sehingga layak mendapat penghargaan dari MUI,” ujarnya.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah