J5NEWSROOM.COM, Pemerintah Jerman telah menurunkan proyeksi sebelumnya, dan kini memperkirakan bahwa ekonomi terbesar di Eropa ini akan mengalami penyusutan untuk tahun kedua berturut-turut, seiring harapan pemulihan yang didorong konsumsi semakin memudar. Hal ini dilaporkan oleh media pada Minggu (6/10).
Kementerian Ekonomi memperkirakan ekonomi Jerman akan kontraksi sebesar 0,2 persen tahun ini, penurunan signifikan dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 0,3 persen, menurut surat kabar Sueddeutsche.
Menteri Ekonomi Robert Habeck akan mengumumkan perkiraan terbaru secara resmi pada Rabu mendatang.
Jerman menjadi satu-satunya negara maju dengan ekonomi utama yang mengalami kontraksi pada 2023. Negara ini terkena dampak serius dari perlambatan industri, penurunan permintaan ekspor, dan lonjakan harga energi akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Namun, harapan akan meredanya inflasi dan pemotongan suku bunga pertama oleh Bank Sentral Eropa untuk mendorong pemulihan tahun ini tampaknya semakin tidak mungkin terwujud dalam beberapa bulan terakhir, karena permintaan baik domestik maupun internasional tetap lemah. Lembaga ekonomi terkemuka Jerman baru-baru ini juga menurunkan proyeksi mereka, dan kini memperkirakan ekonomi akan stagnan atau menyusut sebesar 0,1 persen tahun ini.
“Alih-alih mendapatkan momentum, ekonomi terus ditandai oleh ketidakberanian konsumen untuk berbelanja,” kata Sueddeutsche.
Hambatan ekonomi muncul karena Jerman juga menghadapi tantangan struktural, termasuk meningkatnya persaingan dari China, kekurangan tenaga kerja terampil, dan transisi hijau yang rumit.
Meski demikian, pemerintah Jerman tetap optimis mengenai prospeknya untuk tahun 2025, seperti yang dilaporkan surat kabar tersebut.
Kementerian Ekonomi yang dipimpin Habeck akan mengumumkan pada Rabu bahwa mereka sekarang memperkirakan pertumbuhan sebesar 1,1 persen tahun depan, naik dari satu persen dalam proyeksi sebelumnya.
Pada 2026, ekonomi diperkirakan tumbuh sebesar 1,6 persen.
“Inisiatif pertumbuhan” yang diusulkan pemerintah diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan, kata Habeck kepada Sueddeutsche.
Langkah-langkah tersebut meliputi keringanan pajak, pengurangan harga energi secara permanen untuk industri, pengurangan birokrasi, dan insentif untuk mempertahankan tenaga kerja lansia, serta menarik pekerja terampil asing.
“Ekonomi Jerman dapat tumbuh jauh lebih kuat dalam dua tahun ke depan jika langkah-langkah tersebut diterapkan sepenuhnya,” tambah Habeck.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah