J5NEWSROOM.COM, Prosesi pemakaman untuk Jenderal Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Abbas Nilforoushan, yang tewas dalam serangan udara Israel bersama pimpinan Hizbullah, Hassan Nasrallah, dimulai di Irak pada hari Senin (14/10). Seorang fotografer AFP melaporkan peristiwa tersebut.
Nilforoushan, seorang komandan tinggi di Pasukan Quds, tewas pada 27 September dalam serangan di Beirut selatan.
IRGC mengumumkan pada Jumat (11/10) bahwa jenazah Nilforoushan telah ditemukan di lokasi serangan di pinggiran selatan Beirut, yang merupakan benteng Hizbullah.
Jenazahnya kemudian dibawa dari Beirut ke Karbala, Irak, yang dianggap suci oleh Muslim Syiah. Di sana, jenazah dibawa ke makam Imam Husain, di mana Ayatollah Ali al-Sistani, seorang ulama Syiah terkemuka Irak, memimpin doa pemakaman di hadapan banyak orang.
Para pelayat meneriakkan “matilah Israel” dan mengibarkan bendera Iran, Hizbullah, serta kelompok bersenjata Syiah Irak, Kataib Hizbullah. Prosesi pemakaman berlanjut ke tempat suci Al-Abbas di dekatnya sebelum menuju kota suci Syiah lainnya, Najaf.
Menurut kantor berita Sepah yang berafiliasi dengan IRGC, jenazah Nilforoushan akan dikirim ke Mashhad, kota suci di Iran. Upacara pemakaman lainnya direncanakan di Lapangan Imam Hossein, Teheran, pada hari Selasa, sebelum Nilforoushan dimakamkan di kota asalnya, Isfahan, di Iran bagian tengah.
Pada 1 Oktober, Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan Nasrallah, Nilforoushan, dan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada akhir Juli. Israel mengonfirmasi melakukan serangan di Beirut tetapi tidak mengomentari kematian Haniyeh di Teheran, di mana ia menghadiri pelantikan presiden baru republik Islam tersebut.
Israel berjanji untuk membalas serangan rudal Iran, dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyatakan responsnya akan “mematikan, tepat, dan mengejutkan.”
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah