Media Lebanon Sebut Israel Serang Grup Keuangan Terafiliasi Hizbullah 

Kepulan asap dan api tampak terlihat di wilayah Dahiyeh, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, menyusul serangan Israel ke wilayah tersebut pada 20 Oktober 2024. (Foto: AP/Hussein Malla)

J5NEWSROOM.COM, Media pemerintah Lebanon melaporkan bahwa pada hari Minggu (20/10), Israel melancarkan serangan terhadap cabang-cabang asosiasi keuangan yang terhubung dengan Hizbullah, termasuk di dekat satu-satunya bandara di negara tersebut, setelah militer Israel memberikan peringatan akan menyerang cabang-cabang Al-Qard Al-Hassan.

Serangan ini menandai peningkatan operasi militer Israel terhadap Hizbullah, yang didukung Iran, setelah pertempuran lintas batas yang meningkat pada akhir September beralih menjadi konflik berskala besar.

Kantor berita resmi Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa terjadi 11 serangan di pinggiran selatan Beirut, banyak di antaranya menargetkan Al-Qard Al-Hassan, yang menurut Israel berperan dalam mendanai operasi Hizbullah melawan mereka.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengungkapkan bahwa militer meningkatkan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon dengan tujuan “menghancurkan mereka di lokasi-lokasi yang dijadikan Hizbullah sebagai basis untuk menyerang Israel.”

IDF memperingatkan bahwa mereka akan menyerang kantor Al-Qard Al-Hassan dan meminta penduduk untuk menjauh dari lokasi-lokasi tersebut.

Setelah peringatan tersebut, beberapa ledakan terdengar dan kebakaran besar terlihat di pinggiran selatan Beirut. Hingga saat ini, belum ada informasi langsung mengenai rincian ledakan atau korban jiwa.

Kerumunan orang panik terlihat memenuhi jalan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas saat mereka berusaha mencari tempat yang lebih aman, menurut saksi mata.

“Untuk warga Lebanon, IDF akan segera menyerang infrastruktur milik Hizbullah, khususnya Al-Qard Al-Hassan—segeralah menjauh dari sana,” kata juru bicara militer Israel melalui pernyataan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

NNA melaporkan bahwa salah satu serangan terjadi dekat bandara Beirut, yang merupakan jalur utama bantuan kemanusiaan dan pusat evakuasi bagi mereka yang melarikan diri dari konflik.

Beberapa pesawat komersial masih terlihat terbang melewati asap di atas pinggiran selatan yang dilanda perang, menurut koresponden AFP yang menyaksikan pesawat-pesawat tersebut mendarat di bandara yang dekat dengan area-target serangan.

Rekaman AFP menunjukkan asap tebal menjulang di dekat salah satu landasan pacu bandara, serta di atas daerah lain di pinggiran selatan Beirut yang telah menjadi lokasi pertempuran selama hampir sebulan.

Di pinggiran Kota Chiyah, serangan meratakan bangunan, seperti yang terlihat dalam gambar yang diambil oleh AFP. Ekskavator dikerahkan untuk membersihkan reruntuhan, sementara tim penyelamat mencari korban yang selamat.

Bangunan tersebut merupakan kantor cabang Al-Qard Al-Hassan, menurut koresponden AFP.

NNA juga melaporkan serangan terhadap asosiasi tersebut di Hermel, Riyaq, dan Baalbek di wilayah Lembah Beqaa di timur Lebanon.

Serangan di Baalbek menghantam pasar komersial yang sebelumnya digunakan oleh Al-Qard Al-Hassan, dan koresponden AFP melaporkan bahwa warga segera mengevakuasi daerah tersebut setelah peringatan dari militer Israel.

Di Lebanon selatan, serangan Israel menargetkan cabang-cabang di dekat Kota Sidon dan Nabatieh, menurut NNA.

Kepanikan dan evakuasi

Serangan ini terjadi setelah militer Israel menyatakan akan menyerang cabang-cabang organisasi tersebut di Beirut, Beqaa, dan Lebanon selatan, serta mengeluarkan peringatan evakuasi untuk lebih dari selusin bangunan di ibu kota Beirut.

Koresponden AFP di Sidon melaporkan bahwa pengumuman Israel tersebut memicu kepanikan di antara pengungsi yang berlindung dekat cabang Al-Qard Al-Hassan.

Banyak pengungsi bergegas keluar dari sekolah-sekolah yang dijadikan tempat penampungan dan berjalan kaki menuju pantai atau daerah lain yang dianggap lebih aman.

Wali Kota Sidon memerintahkan evakuasi kotamadya dan dua tempat penampungan pengungsi, menurut NNA.

Tim penyelamat dan paramedis, termasuk petugas pemadam kebakaran, telah diperintahkan untuk “siaga menghadapi keadaan darurat,” seperti yang dilaporkan oleh NNA.

“Kami akan tetap siap untuk segala kemungkinan, dan kami berdoa kepada Tuhan untuk melindungi kota kami dan Lebanon,” tambah mereka.

Al-Qard Al-Hassan, yang disetujui oleh Amerika Serikat, adalah asosiasi keuangan yang menurut Departemen Keuangan AS digunakan oleh Hizbullah untuk menutupi kegiatan keuangannya dan mendapatkan akses ke sistem keuangan internasional.

Saat ditanya apakah cabang-cabang tersebut dapat dianggap sebagai target militer, seorang pejabat intelijen senior Israel mengatakan: “Tujuan serangan ini adalah untuk menargetkan kemampuan ekonomi Hizbullah, baik selama maupun setelah perang, untuk membangun kembali dan mempersenjatai diri… pada hari berikutnya.”

Seorang pejabat senior intelijen Israel menjelaskan bahwa asosiasi tersebut merupakan bagian integral dari jaringan keuangan Hizbullah yang mendukung pendanaan operasinya.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah