J5NEWSROOM.COM, Hongkong – Melioidosis, sebuah infeksi bakteri, telah diidentifikasi sebagai penyebab kematian setidaknya sembilan ekor monyet di Kebun Binatang Hong Kong pekan lalu. Hasil nekropsi menunjukkan adanya jumlah besar bakteri penyebab melioidosis di organ monyet, yang kemungkinan berasal dari tanah di sekitar habitat mereka. Dua monyet lainnya juga dilaporkan mati akhir pekan ini, tetapi penyebab kematiannya belum dapat dipastikan karena nekropsi belum dilakukan.
Bagian dari kebun binatang yang didirikan pada tahun 1860 dan merupakan taman tertua di Hong Kong telah ditutup sejak 14 Oktober, ketika otoritas melaporkan kematian monyet pertama.
Sekitar 70 ekor monyet, termasuk 11 yang sudah mati, ditempatkan di lima kandang terpisah. Di antara spesies tersebut terdapat De Brazza, monyet tupai biasa, tamarind, dan sakis berwajah putih, yang telah ditetapkan sebagai spesies yang sangat terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature.
Menteri Urusan Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Kevin Yeung menjelaskan bahwa monyet-monyet yang terinfeksi melioidosis mengalami sepsis yang berujung pada kematian. Infeksi ini, tambahnya, biasanya disebabkan oleh kontak dengan tanah dan air yang terkontaminasi.
“Dengan kolaborasi dari berbagai departemen, percepatan proses nekropsi, diagnosis, dan tes patologis, serta diskusi antar departemen, telah dipastikan bahwa kematian monyet-monyet ini disebabkan oleh infeksi melioidosis. Kami sangat sedih atas kematian mereka.”
Delapan monyet ditemukan mati pada 13 Oktober, diikuti oleh satu ekor lainnya pada 14 Oktober setelah menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Dua monyet lainnya yang ditempatkan di ruang karantina juga mati pada 20 Oktober.
Menurut Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong, melioidosis disebabkan oleh bakteri Burkholderia pseudomallei, yang umum ditemukan di tanah dan air berlumpur.
Yeung menyatakan bahwa pada awal Oktober, pihaknya melakukan penggalian untuk memperbaiki beberapa pipa irigasi di dekat kandang monyet, dan diduga monyet-monyet tersebut bersentuhan dengan bakteri setelah staf kebun binatang menggunakan sepatu yang mungkin terkontaminasi.
Untuk menjaga kesehatan masyarakat, Kebun Binatang dan Botani Hong Kong segera melakukan pembersihan dan disinfeksi. Mereka juga menutup seluruh bagian mamalia untuk sementara waktu agar tidak ada kontak antara hewan-hewan tersebut dengan pengunjung.
“Kami telah mengambil semua langkah pembersihan dan disinfeksi di kandang. Dengan langkah-langkah ini, kami yakin bahwa kandang sudah bersih dan bebas dari bakteri. Kami juga menutup seluruh bagian mamalia sementara, sehingga tidak ada kontak antara pengunjung dengan hewan. Pada tahap ini, kami rasa tindakan ini cukup untuk melindungi masyarakat dan hewan di kebun binatang.”
Kebun binatang ini, yang terletak di atas pusat keuangan kota dan dekat gedung pemerintah, menampung sekitar 158 burung, 70 mamalia, dan 21 reptil di sekitar 40 kandang.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah