Prabowo Perintahkan Semua Kementerian dan Lembaga Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyapa wartawan sebelum menerima tamu kenegaraan di Istana Kepresidenan Jakarta, 21 Oktober 2024. (BAY ISMOYO/AFP)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh jajarannya untuk segera mempersiapkan program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang dijadwalkan mulai tahun depan.

“Untuk program Makan Bergizi, Kepala Badan Gizi Nasional dan semua Kementerian/Lembaga harus segera menyiapkan, kita perlu bergerak cepat dan tepat sasaran, meskipun ada tantangan,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10).

Ia menyadari bahwa pelaksanaan program ini tidak akan mudah, terutama dengan adanya skeptisisme terhadap kemampuan pemerintahnya untuk melaksanakan program tersebut.

“Saya tidak bilang ini bisa selesai dalam 1-2 minggu atau tiga bulan. Tidak ada di antara kita yang memiliki kekuatan seperti Nabi Sulaiman, tetapi kita bisa menghitung, mengelola, mengalokasikan dana, dan memanfaatkan sumber daya untuk mencapai target yang ditetapkan. Saya yakin sepenuhnya dan siap mempertaruhkan kepemimpinan saya. Menyediakan makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil adalah hal strategis. Siapa yang tidak mendukung hal ini, silakan mundur dari pemerintahan yang saya pimpin,” tegasnya.

Prabowo menambahkan bahwa seluruh kementerian dan lembaga saat ini adalah tim yang solid dan harus yakin program ini dapat dilaksanakan dengan baik. Ia menegaskan bahwa program makan bergizi gratis adalah bagian dari rencana kebangkitan bangsa Indonesia.

Dia juga menyoroti pentingnya pendidikan, yang dianggapnya sangat esensial. Ia telah berbicara dengan Menteri Pendidikan dan memiliki visi besar tentang penggunaan teknologi untuk mempercepat akses pendidikan bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

“Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah suatu keharusan, dan pendidikan adalah prioritas utama kita. Saya rasa komitmen kita terhadap pendidikan terlihat jelas. Apakah tidak salah, alokasi untuk pendidikan di anggaran 2025 merupakan salah satu yang tertinggi? Mungkin selama sejarah, kita sudah mencapai 25 persen? Oh, 20 persen. Jadi, pendidikan adalah hal yang sangat utama,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kesehatan untuk anak-anak dan masyarakat Indonesia. “Jika kita bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak dan kesehatan yang memadai untuk seluruh rakyat, itu adalah demokrasi yang sejati,” tegasnya.

Setelah Sidang Kabinet Paripurna, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memastikan bahwa program unggulan Prabowo-Gibran akan dimulai pada 2 Januari 2025. “Jadi, program ini harus dilaksanakan dan semua pihak harus mendukung,” ungkap Dadan.

Dadan membantah rumor bahwa TNI akan bertanggung jawab dalam memasak untuk program ini, meskipun Prabowo telah menunjuk purnawirawan TNI Lodewyk Pusung sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional. Ia menjelaskan bahwa TNI akan menjadi salah satu mitra dalam mendukung kesuksesan program makan bergizi gratis ini.

“Banyak mitra lain yang terlibat, termasuk TNI untuk operasional dan kebijakan, serta koperasi, Bumdes, dan UMKM,” jelasnya.

Ketika ditanya tentang jumlah sasaran penerima program ini pada tahap awal, Dadan menjelaskan bahwa hal tersebut bersifat teknis dan akan diumumkan oleh Prabowo sendiri. “Prioritas penerima termasuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah dari PAUD hingga SMA negeri dan swasta di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan bahwa program makan bergizi gratis ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama saat jumlah kelas menengah di Indonesia menurun.

“Ini bertepatan dengan penurunan kelas menengah. Saya rasa program ini akan meringankan beban, khususnya dalam memberikan makan siang kepada anak-anak,” ungkapnya dalam bincang-bincang dengan VOA.

Namun, Josua menekankan adanya tantangan dari sisi fiskal dalam APBN, mengingat jumlah menteri dan wakil menteri yang banyak serta pembentukan nomenklatur kementerian dan lembaga baru.

Josua menyebutkan bahwa belanja pegawai akan meningkat dan menjadi bagian dari pengeluaran rutin, sehingga untuk menjaga defisit APBN di bawah tiga persen, program lain mungkin harus ditunda.

“Jika ingin menjaga defisit di bawah tiga persen, beberapa pengeluaran lainnya perlu efisiensi atau mungkin ada program lain yang harus ditunda atau tidak menjadi prioritas utama, seperti IKN. Dari pidato perdana Presiden Prabowo, tidak ada penyebutan IKN, yang mungkin menunjukkan bahwa prioritas pertama adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan kualitas anak sekolah dan mengurangi beban keluarga sasaran,” jelasnya.

“Jadi, saya pikir MBG tetap berjalan, tetapi mungkin akan ada efisiensi dari beberapa pengeluaran lainnya untuk menjaga defisit fiskal tetap di bawah tiga persen,” pungkasnya.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah