J5NEWSROOM.COM, Yogyakarta – Pameran Memetri yang digelar dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) 2024 berhasil menarik perhatian lebih dari 26.000 pengunjung sejak dibuka pada 7 Oktober lalu di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM). Pameran ini resmi ditutup pada akhir pekan lalu setelah dua minggu penyelenggaraan.
Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Dian Irawati, MT, mengapresiasi antusiasme pengunjung yang menilai pameran ini sebagai simbol kepedulian masyarakat, terutama generasi muda, terhadap isu lingkungan dan masa depan yang berkelanjutan.
“Antusiasme pengunjung menjadi bukti nyata bahwa kesadaran akan pentingnya merawat bumi semakin meningkat. Generasi muda, khususnya, sangat peduli dengan isu keberlanjutan ini,” kata Dian dalam sambutannya.
Kesuksesan pameran Memetri, menurut Dian, tidak terlepas dari kolaborasi berbagai pihak. Kementerian PUPR, ARTJOG, UGM, dan komunitas lainnya berhasil menyampaikan pesan-pesan lingkungan dengan cara yang mudah diterima oleh masyarakat.
“Pameran ini adalah hasil kerja sama luar biasa. Dengan melibatkan seniman seperti Heri Pemad dari ARTJOG, kami bisa menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang populer dan menyenangkan,” ujar Dian.
Ia juga menekankan pentingnya Kementerian PUPR dalam mendidik masyarakat tentang perlunya menjaga lingkungan melalui pendekatan kreatif, tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik.
CEO ARTJOG, Heri Pemad, mengungkapkan bahwa pameran Memetri adalah bentuk kegelisahan masyarakat terhadap kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan. Menurut Heri, karya-karya seni yang ditampilkan bukan hanya estetis, tetapi juga sarat makna.
“Pameran ini bukan sekadar ajang pamer karya seni, tetapi lebih sebagai pernyataan kolektif kita sebagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Karya-karya yang ditampilkan menggugah kesadaran kita untuk lebih peduli pada bumi,” tutur Heri.
Ia juga bersyukur bahwa pameran ini diminati oleh generasi muda, menjadikannya sebagai sarana edukasi dan refleksi yang instagramable tanpa kehilangan pesan utamanya.
Kepala Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan, Budianto Prasetio, menyatakan bahwa pencapaian pameran ini tidak hanya dilihat dari jumlah pengunjung, tetapi juga dari dampaknya dalam meningkatkan kesadaran lingkungan.
“Karya seni dalam pameran ini berhasil mengajak pengunjung lebih peka terhadap isu-isu lingkungan, seperti perubahan iklim dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati,” jelas Budi.
Ia berharap pameran Memetri dapat menjadi ajang rutin sebagai bagian dari kampanye lingkungan berkelanjutan, menginspirasi masyarakat untuk bertindak nyata dalam menjaga bumi.
“Pesan yang disampaikan melalui pameran ini semoga terus bergema dan mendorong lebih banyak tindakan nyata dalam pelestarian lingkungan,” pungkas Budi.
Editor: Agung