Israel Balas Serangan Iran, Ledakan Dilaporkan Terjadi di Sekitar Teheran 

Dalam tangkapan layar video yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel Sabtu pagi, 26 Oktober 2024, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengumumkan bahwa IDF sedang melakukan serangan (Foto: IDF via AP)

J5NEWSROOM.COM, Israel merespons serangan Iran pada Sabtu (26/10) dini hari dengan melancarkan serangan terhadap target militer sebagai balasan atas serangan Teheran terhadap Israel.

Media Iran melaporkan sejumlah ledakan terdengar di Teheran, ibu kota Iran, serta di kota terdekat, Karaj, pada hari yang sama.

Ketegangan di Timur Tengah meningkat seiring dengan kemungkinan balasan Israel terhadap serangkaian rudal balistik yang diluncurkan oleh Iran pada 1 Oktober, di mana sekitar 200 rudal ditembakkan ke arah Israel. Ini merupakan serangan langsung kedua dari Iran ke Israel dalam enam bulan terakhir.

“Sebagai respons terhadap serangan yang terus berlanjut dari rezim Iran terhadap Negara Israel – saat ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang melakukan serangan terarah terhadap target militer di Iran,” ujar pernyataan dari Pasukan Pertahanan Israel.

Israel menegaskan hak dan kewajibannya untuk menanggapi serangan dari Teheran dan proksinya, termasuk rudal yang diluncurkan dari wilayah Iran.

“Kami mengerahkan kemampuan defensif dan ofensif secara menyeluruh,” tambahnya.

Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan kuat terdengar di sekitar Teheran. Media semi-resmi juga melaporkan ledakan serupa di Karaj.

Menurut laporan Reuters yang mengutip kantor berita Tasnim, “belum ada laporan tentang suara roket atau pesawat terbang di langit Teheran.”

Televisi pemerintah mengutip pejabat intelijen Iran yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa sumber ledakan tersebut “mungkin berasal dari aktivasi sistem pertahanan udara Iran.”

Pemerintah Iran sering memperingatkan Israel untuk tidak melakukan serangan, dengan menyatakan bahwa setiap agresi terhadap Iran akan dibalas dengan tindakan yang lebih kuat.

Serangan Israel terjadi bersamaan dengan kembalinya Menteri Luar Negeri Amerika, Antony Blinken, dari kunjungan ke Timur Tengah.

VOA menanyakan kepada Dewan Keamanan Nasional apakah Presiden Joe Biden telah diberi informasi mengenai ledakan di Iran. Juru bicara dewan, Sean Savett, tidak menjawab langsung tetapi mengonfirmasi adanya serangan.

“Kami memahami bahwa Israel melakukan serangan terarah terhadap target militer di Iran sebagai bentuk pembelaan diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada 1 Oktober,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett.

Seorang pejabat pertahanan Amerika mengatakan kepada VOA bahwa “kami diberitahu sebelumnya” mengenai serangan tersebut, “tetapi kami tidak terlibat.”

Seluruh pasukan tambahan yang dikerahkan oleh Pentagon ke Timur Tengah awal bulan ini sudah tiba di wilayah tersebut sebelum serangan Israel.

Sebelumnya pada Jumat (25/10), Komando Pusat AS, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, mengumumkan kedatangan jet tempur F-16 tambahan dari Jerman.

Setelah serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan para pemimpin Iran telah melakukan “kesalahan besar” dan memperingatkan bahwa mereka akan “membayarnya.”

Washington berupaya mencegah konflik semakin meluas. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan pada Rabu (23/10) bahwa balasan Israel seharusnya tidak menyebabkan eskalasi yang lebih besar.

Televisi pemerintah Suriah juga melaporkan ledakan terdengar di pedesaan Damaskus dan wilayah tengah.

Menteri Pertahanan Israel menyatakan bahwa musuh akan “membayar harga yang mahal” karena berusaha melukai Israel.

Dalam beberapa minggu terakhir, Israel memperkuat serangannya terhadap militan Hamas di Gaza dan sekutunya yang didukung Iran, Hizbullah, di Lebanon. Perang ini dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di wilayah selatan Israel.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah