Dewan Keamanan PBB Desak Israel dan Iran untuk Menahan Diri

Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan membahas situasi di Gaza di markas PBB di New York, pada 16 Oktober 2024. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)

J5NEWSROOM.COM, Para anggota Dewan Keamanan PBB pada Senin (28/10) mendesak Israel dan Iran untuk mengakhiri siklus serangan yang saling dilancarkan, setelah Israel melakukan serangan balasan terhadap Iran.

“Semua pihak perlu menahan diri. Menambah ketegangan hanya akan memperburuk siklus kekerasan yang semakin meningkat ini,” ujar Duta Besar Inggris Barbara Woodward.

Menteri Luar Negeri Iran meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan menyusul serangan udara Israel pada Sabtu (26/10) yang menargetkan pabrik-pabrik rudal di tiga provinsi Iran. Anggota dewan dari Aljazair, China, dan Rusia mendukung permintaan ini.

“Yerusalem Barat tampaknya berusaha menarik Iran ke dalam konfrontasi – Iran telah menunjukkan sikap pengekangan yang luar biasa dalam situasi seperti ini,” kata Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia, merujuk pada Israel. Rusia merupakan sekutu dekat Iran.

“Sulit untuk tidak berpikir bahwa Yerusalem Barat sengaja meningkatkan ketegangan, meskipun ada sinyal dari Teheran yang menunjukkan kesediaan untuk tidak terlibat lebih lanjut,” tambahnya.

“Menurut kami, tindakan agresif Israel bertujuan untuk memperburuk keadaan, yang tidak dapat diterima dan harus dihentikan.”

Serangan Israel terjadi beberapa minggu setelah Iran meluncurkan sekitar 200 rudal balistik ke Israel di tengah konflik antara Israel dan proksi Iran, yaitu Hamas dan Hizbullah, di Jalur Gaza dan Lebanon.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa serangan Israel “tidak boleh dilebih-lebihkan atau diremehkan,” tanpa menyerukan pembalasan. Ini merupakan serangan terbuka pertama Israel terhadap Iran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Minggu (27/10) bahwa serangan tersebut mencapai tujuannya, termasuk merugikan kemampuan pertahanan Iran dan produksinya.

Utusan Israel menginformasikan kepada Dewan Keamanan bahwa tanggapan Israel “terukur dan proporsional,” tetapi memperingatkan tentang konsekuensi berat jika provokasi berlanjut.

“Kepada pemimpin Iran, anggap ini sebagai peringatan: Israel telah menunjukkan pengendalian diri. Namun ke depan, Anda hanya akan melihat kekuatan,” kata Danny Danon. “Setiap agresi lebih lanjut akan mengakibatkan konsekuensi yang cepat dan tegas.”

Utusan Iran menuduh Israel melanggar hukum internasional dan Piagam PBB, serta menyatakan bahwa dukungan Washington memberinya keberanian untuk menyerang negara-negara tetangga.

“Sangat disayangkan, dukungan tanpa syarat dari Amerika Serikat kepada Israel, ditambah dengan hambatannya terhadap mandat Dewan Keamanan sebagai anggota tetap, telah memberi Israel keberanian untuk terus melakukan kejahatan dan agresi di Gaza, Lebanon, dan sekarang terhadap Iran, yang sangat merusak perdamaian dan keamanan regional,” kata Amir Saeed Iravani.

Ia mendesak Dewan Keamanan untuk merespons dengan “tindakan tegas” dan mengutuk tindakan Israel.

Sementara itu, utusan Amerika Serikat, Linda Thomas-Greenfield, menyampaikan bahwa Washington tidak ingin melihat eskalasi lebih lanjut dan menyampaikan pesan kepada kedua belah pihak.

“Pesan Amerika Serikat kepada Israel tetap jelas: Kami akan selalu membantu melindungi rakyat dan wilayahnya dari Iran serta proksi dan mitra terorisnya,” ujarnya. “Pesan kami kepada Iran juga jelas: Jika Iran melakukan tindakan agresif lebih lanjut terhadap Israel atau personel AS di wilayah tersebut, akan ada konsekuensi serius. Kami tidak akan ragu untuk bertindak membela diri.”

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah