J5NEWSROOM.COM, Padang – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana di manapun berada selalu berusaha agar waktunya dipergunakan secara optimal. Terutama berbagi ilmu, wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kepada banyak orang.
Pria yang hobi silaturahim itu paham sekali bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat sesama. Dr Aqua Dwipayana ingin mengimplementasikan hal tersebut secara konsisten dan optimal melaksanakan secara serius dan sungguh-sungguh.
Mengoptimalkan kehadirannya di Kota Padang, Sumatera Barat, Dr Aqua Dwipayana kembali menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada banyak kalangan. Latar belakang pesertanya beragam.
Setelah sehari sebelumnya memberikan materi kepada para prajurit TNI Angkatan Laut di lingkungan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang, Kamis (24/10/2024), doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut, kembali memaparkan materi inspiratifnya. Dalam rangkaian acara Communication & Media Expo 2024, Jurnal Ranah Komunikasi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas Padang, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan materi sharing bertajuk “Mengoptimalkan Potensi Gen Z : Sinergi Pendidikan Karakter di Dunia Kampus”.
Sharing yang diarahkan kepada para mahasiswa Universitas Andalas Padang dan kalangan akademik lainnya itu dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Unand Lantai 5 Limau Manis, Kota Padang. Dr Aqua Dwipayana sebagai pembicara tunggal di acara itu.
Dr Aqua Dwipayana menyoroti peran penting dunia kampus dalam membentuk karakter mahasiswa, terutama dengan pendekatan yang sinergis antara pembelajaran akademik dan non-akademik. Menurutnya, kampus bukan sekadar tempat untuk mencari ilmu, tetapi juga wadah yang ideal untuk membangun pribadi yang tangguh, disiplin, dan mampu bekerja sama dalam tim.
“Gen-Z di Indonesia memiliki potensi luar biasa. Mereka adalah harapan bangsa yang akan memimpin di masa depan. Oleh karena itu, sinergi antara pendidikan karakter dan kompetensi akademik sangat penting. Di kampus, mahasiswa tidak hanya diajarkan untuk menjadi pintar, tetapi juga harus berintegritas, memiliki empati, serta mampu beradaptasi dengan berbagai situasi,” ujar Dr Aqua Dwipayana dengan penuh semangat.
Kurang Diperhatikan
Dalam kesempatan tersebut, Dr Aqua Dwipayana juga mengajak para mahasiswa untuk mengembangkan soft skills yang seringkali kurang diperhatikan, seperti kemampuan komunikasi interpersonal, kemampuan bernegosiasi, dan keterampilan memecahkan masalah. Menurutnya, memiliki kelebihan di bidang teknis saja tidak cukup untuk sukses di era modern yang kompetitif ini.
“Gen-Z perlu memahami bahwa untuk bertahan dan sukses di era global, kemampuan teknis seperti menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan sangat penting. Namun, yang lebih menentukan adalah bagaimana mereka bisa bekerja sama dengan orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan memecahkan masalah dengan cepat. Semua itu adalah bagian dari soft skills yang harus terus diasah,” tambah pria yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang baik di Indonesia maupun puluhan negara itu.
Dr Aqua Dwipayana menambahkan, mengembangkan soft skills sangat penting untuk sukses dalam berbagai aspek kehidupan, baik di dunia kerja, pendidikan, maupun sosial. Soft skills mencakup kemampuan komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, serta ketrampilan memecahkan masalah, dan dapat dilatih dengan berbagai cara.
Langkah pertama dalam mengembangkan soft skills adalah meningkatkan kemampuan komunikasi. Salah satu cara efektif untuk melakukannya dengan berlatih berbicara di depan umum. Mengikuti kursus public speaking atau bergabung dengan komunitas yang fokus pada keterampilan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam menyampaikan ide-ide di hadapan banyak orang.
Tidak hanya itu, menjadi penyimak yang baik adalah bagian penting dari komunikasi. Menyimak secara aktif, menggunakan bahasa tubuh yang tepat, dan menyampaikan pesan dengan jelas akan membuat komunikasi lebih efektif dan berkesan.
Kemampuan interpersonal juga memegang peranan penting. Berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dapat membantu mengembangkan keterampilan ini. Semakin sering seseorang terlibat dalam percakapan yang bermakna, semakin mudah baginya untuk memahami perspektif lain, yang pada akhirnya meningkatkan empati dan kemampuan untuk bekerja sama dalam tim. Sikap terbuka dan toleran akan mempermudah dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain.
Selain komunikasi, lanjut Dr Aqua Dwipayana, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah juga perlu diasah. Mengikuti kursus atau pelatihan berpikir kritis bisa menjadi langkah awal yang baik, namun tidak hanya itu.
Melibatkan diri dalam permainan strategi atau teka-teki seperti catur atau Sudoku dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir logis dan strategis. Ketika dihadapkan pada masalah, mencoba mengevaluasi secara mendalam dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang akan membuat seseorang lebih siap dalam mencari solusi yang efektif.
Manajemen waktu, ucap bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu, juga menjadi aspek penting dalam pengembangan soft skills. Menggunakan alat perencanaan seperti kalender digital atau aplikasi to-do list bisa sangat membantu.
Membuat daftar prioritas dan menyelesaikan tugas berdasarkan urgensi serta kepentingannya adalah kunci agar waktu dapat digunakan secara efisien. Teknik seperti Pomodoro juga dapat digunakan untuk mengatur waktu bekerja dan beristirahat, sehingga terhindar dari kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan.
Bagi yang ingin mengasah kemampuan kepemimpinan, menurut Dr Aqua Dwipayana perlu mengambil peran pemimpin dalam proyek atau organisasi adalah kesempatan yang baik. Memahami berbagai gaya kepemimpinan, seperti transformasional atau demokratis, akan membantu seseorang menemukan gaya yang sesuai dengan situasi tertentu. Namun, menjadi pemimpin bukan berarti selalu memimpin. Menerima umpan balik dari orang lain mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan juga penting agar dapat terus memperbaiki diri.
Kolaborasi tambah Dr Aqua Dwipayana adalah bagian yang tidak terpisahkan dari soft skills. Berpartisipasi dalam proyek kelompok memberikan pengalaman nyata tentang bagaimana bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, belajar bernegosiasi dan menyelesaikan konflik secara damai akan sangat berguna, tidak hanya di tempat kerja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Menyelesaikan perbedaan pendapat dengan tenang dan mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak adalah keterampilan yang perlu dipelajari dan terus diasah.
Dalam proses mengembangkan soft skills, ujar motivator kawakan itu penting untuk terus berlatih dan mengevaluasi diri secara berkala. Jangan ragu meminta umpan balik dari orang lain tentang aspek yang masih perlu diperbaiki. Ini akan membantu seseorang untuk memahami area mana yang perlu ditingkatkan.
Refleksi diri setiap minggu atau bulan tutur Dr Aqua Dwipayana juga bisa menjadi cara efektif untuk mengukur perkembangan dan menentukan langkah-langkah perbaikan ke depannya. Menambah pengetahuan dengan membaca buku atau menonton video yang membahas soft skills, seperti karya “How to Win Friends and Influence People” oleh Dale Carnegie, bisa menjadi inspirasi tambahan untuk terus berkembang.
Dengan melatih soft skills secara konsisten, ungkap Dr Aqua Dwipayana seseorang akan lebih siap menghadapi berbagai situasi, baik di dunia profesional maupun dalam kehidupan sehari-hari. Soft skills bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi mengenai bagaimana berinteraksi dengan dunia sekitar, membangun hubungan yang kuat, dan memanfaatkan potensi diri secara maksimal.
Donatur Buku “Super Best Seller”
Kepada semua peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi, Dr Aqua Dwipayana membagikan secara gratis dua buku “super best seller” karyanya. Sebagai wujud apresiasi kepada mereka yang hadir dan agar lebih mendalami materi yang disampaikan pembicara laris itu. Juga untuk mendorong mereka agar rajin dan konsisten membaca guna menambah pengetahuan dan wawasan mereka.
Kedua buku itu berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”. Merupakan bagian dari buku Trilogi The Power of Silaturahim yang telah terjual lebih dari 300 ribu eksemplar. Satu buku lainnya berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.
Semua hasil penjualan buku Trilogi The Power of Silaturahim digunakan untuk kegiatan sosial termasuk buat membiayai sebanyak 167 orang umroh. Mereka tergabung dalam rombongan umroh The Power of Silaturahim yang dipimpin Nurcholis MA Basyari.
Sejumlah donatur yang merupakan teman akrab Dr Aqua Dwipayana memberikan sumbangan untuk pembelian buku berkualitas itu. Mereka adalah Sonny Njonoriswondo, Arnes Azwar, Edward Ferry Gani, Kombes Boby Pa’ludin Tambunan, Anton Purnomo, Andy Anantaputra, Sabri Ramdhany, dan Widya Kesuma Laurenzi.
“Terima kasih banyak kepada semua teman yang menjadi donatur pemberian buku-buku ‘super best seller’ karya saya kepada para peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi. Bantuan mereka sangat bermanfaat,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Departemen Komunikasi FISIP Universitas Andalas
Izin penyelenggaraan Program Studi Ilmu Komunikasi ini ditetapkan dengan surat Dirjen Pendidikan Tinggi dengan nomor surat 274/D/T/2008. Program Studi ini diharapkan; Pertama, menjadi salah satu ilmu terapan dari subdisiplin Ilmu Sosial pada FISIP Universitas Andalas. Kedua, dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian akademik serta kemampuan pengelolaan komunikasi dan industri media massa di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Ketiga, mampu menampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang ingin memperoleh pendidikan tinggi di bidang Ilmu Komunikasi dan Media. Keempat, memberikan solusi pemikiran dan pemecahan masalah yang terkait dengan isu-isu Komunikasi dan Media. Berdasarkan keputusan Rektor Universitas Andalas no. 784/XII/A/Unand-2013 Program Studi Ilmu Komunikasi Berganti nama menjadi Jurusan Ilmu Komunikasi.
Visi
Menjadikan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas sebagai basis pengembangan ilmu dan praktik enterpreneur komunikasi khususnya di bidang Jurnalistik, Televisi dan Film, Public Relations, serta Manajemen Komunikasi di Indonesia pada tahun 2030.
Misi
1. Menyelenggarakan sistem pengajaran yang berbasis pada teknologi terkini dengan menggabungkan aplikasi dan teori untuk membentuk sumber daya manusia enterpreneur komunikasi yang handal, kreatif, dan profesional.
2. Memberikan sumbangsih melalui hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi.
3. Menjalin kerjasama dengan institusi lokal, nasional dan internasional untuk membantu masyarakat dalam penerapan ilmu komunikasi.
Tujuan
1. Menghasilkan sarjana di bidang Ilmu Komunikasi yang berjiwa enterpreneur, handal, kreatif, berkualitas dan profesional terhadap tuntutan globalisasi yang menjunjung tinggi moralitas dan etika serta norma-norma Pancasila dan agama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang komunikasi.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi di dunia profesional dalam bidang enterpreneur komunikasi khususnya di bidang Jurnalistik, Televisi dan Film, Public Relations dan Manajemen Komunikasi baik tingkat lokal, nasional dan internasional.
3. Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi.
4. Terlaksananya kerjasama dengan institusi lokal, nasional maupun internasional untuk membantu masyarakat dalam penerapan ilmu komunikasi.
Sasaran dan Strategi Pencapaian
Sasaran program studi dan strategi pencapaian visi dan misi program studi dilakukan dalam tiga periode pencapaian yaitu 2015-2020, 2020-2025, 2025-2030, di mana pencapaian setiap periodenya memiliki ukuran capaian keberhasilan yang ditargetkan.*
Editor: Agung