Diduga Karena Ketidaksepahaman Antarpeserta, Debat Kedua Pilwako Batam Batal

Calon Wali Kota Batam, Nuryanto saat meninggalkan ruang debat yang batal digelar. (Foto: Aldy/BTD)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Debat putaran kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam yang semula dijadwalkan Jumat (15/11/2024) siang di Hotel Vista Batam, akhirnya batal digelar. Keputusan ini diambil oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam dengan alasan menjaga kondusivitas.

“Pada kesempatan ini kami mohon maaf atas keadaan ini. Melihat situasi tidak kondusif, maka debat hari ini tidak dapat kami lanjutkan,” ujar Ketua KPU Batam, Mawardi, saat menutup acara yang belum sempat dimulai, Jumat.

Ketegangan muncul setelah pasangan calon nomor urut 2, Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra (ASLI), tidak segera memasuki ruangan debat meski waktu pelaksanaan telah ditentukan. Menurut Amsakar, ada ketidaksepahaman terkait aturan, salah satunya larangan membawa alat elektronik seperti ponsel.

“Kami sudah di lokasi, tetapi tim kami masih dalam pertemuan dengan pihak penyelenggara. Sayangnya, tidak ada titik temu,” kata Amsakar. Ia menilai, aturan tersebut menjadi kendala meski pada prinsipnya tidak terlalu signifikan.

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. (Foto: Aldy/BTD)

“Kami hanya ingin suasana debat berlangsung tanpa masalah. Namun, di era digital ini, membatasi penggunaan alat elektronik adalah langkah mundur,” tambahnya.

Di sisi lain, pasangan nomor urut 1, Nuryanto dan Hardi Selamet Hood (NADI), mengungkapkan kekecewaan atas kejadian tersebut. Nuryanto menyebut, dirinya dan tim telah berada di lokasi sejak pukul 13.45 WIB, namun acara batal karena pasangan nomor urut 2 belum masuk ruangan.

“KPU sudah membuka acara, tapi paslon yang ditunggu-tunggu baru datang setelah debat dibatalkan. Ini ada apa?” ujar Nuryanto. Ia juga menuding ada pihak yang mencoba memengaruhi penyelenggara.

“Kami taat aturan, tapi ada peserta yang justru mencoba mengatur KPU,” katanya.

Hardi Selamet Hood pun menilai situasi ini mencurigakan dan seperti sebuah skenario. “Kami menduga ada pihak yang ingin mempermainkan paslon nomor 1,” ujarnya.

Atas kejadian ini, Nuryanto dan Hardi menyatakan akan melaporkan insiden tersebut ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). “Tim hukum kami sedang mempersiapkan langkah hukum terkait hal ini,” pungkas Nuryanto.

Debat kedua Pilwako Batam yang semestinya menjadi ajang adu gagasan justru berubah menjadi polemik. Hingga kini, belum ada kejelasan kapan debat tersebut akan dijadwalkan ulang.

Editor: Agung