J5NEWSROOM.COM, Bogor – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan pentingnya sinergi antara pengurus pusat dan daerah menjadi salah satu kunci utama dalam mengembangkan prestasi bola voli nasional. Tanpa adanya koordinasi yang baik, upaya untuk membawa bola voli Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi akan sulit tercapai.
Pembicara laris itu menekankan bahwa sinergi hanya bisa terwujud apabila pengurus pusat dan daerah mampu berkolaborasi dengan efektif, saling mendukung, dan menjalankan program-program dengan kesamaan visi.
Usai berkegiatan di Provinsi Kalimantan Timur dan Sumatera Barat sepanjang dua pekan terakhir, menjelang akhir pekan Dr Aqua Dwipayana kembali kediamannya di Kota Bogor, Jawa Barat.
Namun, di “Kota Hujan ini, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut masih menyempatkan diri menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).
Pada kegiatan sharing yang digelar di Harris Hotel & Convention Cibinong City Mall Bogor itu, Pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut menyampaikan materi bertajuk “Mengoptimalkan Komunikasi Untuk Meraih Prestasi Menuju Indonesia Maju”.
Dr Aqua Dwipayana yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat, diundang khusus oleh Ketua Umum PBVSI Komjen Pol Purn Imam Sudjarwo untuk memberikan sesi motivasi pada pembukaan Rakernas yang dihadiri oleh pengurus PBVSI dari seluruh Indonesia. Motivator kawakan itu merupakan satu-satunya pembicara dari luar pada acara tersebut.
Pria yang telah memotivasi lebih dari dua juta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi pada Jumat (25/10/2024) malam. Seusai Imam membuka Rakernas dan memberi sambutan. Acaranya selama dua hari, Jumat sampai Sabtu (25-26/10/2024).
Koordinasi dan kolaborasi yang efektif tidak akan tercapai tanpa adanya komunikasi yang terbuka dan transparan. Dr Aqua Dwipayana menjelaskan bahwa komunikasi terbuka berarti setiap pihak memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat, ide, serta masukan tanpa rasa takut atau cemas. Transparansi dalam komunikasi, di sisi lain, memastikan setiap informasi penting, kebijakan, dan keputusan disampaikan dengan jelas sehingga semua pihak memahami arah yang ingin dicapai bersama.
Dr Aqua Dwipayana juga menyebutkan bahwa komunikasi yang efektif membantu mengatasi kesalahpahaman dan mencegah terjadinya konflik. Ketika pengurus pusat dan daerah memiliki pemahaman yang sama terhadap program kerja dan strategi, mereka dapat bekerja lebih harmonis dan efisien. “Tidak ada tim yang bisa sukses jika para pengurusnya tidak sejalan. Oleh karena itu, penting sekali untuk membangun komunikasi yang solid dan saling percaya antara pusat dan daerah,” ujar motivator yang sering bicara di jajaran olahraga di Tanah Air ini.
Lebih lanjut, Dr Aqua Dwipayana menyarankan agar PBVSI terus mengadakan forum-forum diskusi, rapat koordinasi, dan pelatihan yang dapat memperkuat sinergi antar pengurus. Dengan begitu, PBVSI dapat memastikan bahwa program pengembangan atlet dan kompetisi di tingkat daerah berjalan sesuai dengan strategi besar yang telah ditetapkan di tingkat pusat. Sinergi yang baik ini diharapkan mampu memperkuat kualitas pemain dan tim nasional, serta membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
Menurutnya, sinergi yang dibangun atas dasar komunikasi yang kuat akan menghasilkan kolaborasi yang produktif. “Kita harus bekerja bersama, bukan hanya berusaha sendiri-sendiri. Jika kita bisa saling mendukung, saling mendengarkan, dan terus berkomunikasi dengan jujur dan terbuka, prestasi bola voli nasional akan semakin gemilang,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Kunci Meraih Prestasi
Dalam paparannya, pembicara yang mendalami komunikasi secara komprehensif itu menekankan bahwa komunikasi yang baik merupakan kunci dalam membangun kerja sama tim dan meraih prestasi maksimal. “Komunikasi bukan hanya soal berbicara, tetapi juga menyimak dan memahami. Tim yang solid selalu memiliki anggota yang bisa berkomunikasi dengan efektif, baik di dalam maupun di luar lapangan,” ujar pria yang hobi silaturahim ini.
Dr Aqua Dwipayana menggarisbawahi bahwa keberhasilan dalam olahraga seperti bola voli tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu, tetapi juga bagaimana setiap anggota tim saling memahami dan mendukung satu sama lain. Untuk itu komunikasinya harus lancar.
Menurut mantan wartawan di banyak media besar ini, komunikasi yang efektif harus dimulai dari para pemimpin dan pelatih. Mereka diharapkan bisa menjadi teladan dalam hal komunikasi dan mampu menyampaikan pesan dengan cara yang jelas, lugas, namun tetap membangkitkan semangat.
Dr Aqua Dwipayana juga menekankan pentingnya peran pengurus organisasi olahraga dalam mengkomunikasikan visi dan misi secara terstruktur kepada seluruh elemen di bawahnya. “Kepemimpinan yang kuat adalah yang mampu mempersatukan semua komponen dengan komunikasi yang baik,” tegas pria yang hobi membaca ini.
Selain memberikan motivasi, Dr Aqua Dwipayana juga berbagi beberapa teknik praktis dalam membangun komunikasi yang lebih baik di lingkungan tim olahraga. Salah satu teknik yang disorot adalah ‘Listening First’, yaitu mengutamakan untuk menyimak sebelum memberikan instruksi atau masukan.
“Saat kita menyimak, kita memberi ruang bagi orang lain untuk berbicara dan mengungkapkan pikirannya. Hal ini sangat penting dalam membangun kepercayaan di dalam tim,” ungkap Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini.
Dr Aqua Dwipayana mengatakan koordinasi dan kolaborasi yang efektif hanya bisa terwujud melalui komunikasi yang terbuka dan transparan. Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam komunikasi harus saling menghargai.
“PBVSI memiliki potensi besar untuk mengangkat prestasi olahraga voli Indonesia di tingkat internasional. Namun, untuk mencapai itu, kita semua harus berada dalam satu frekuensi yang sama, dan itu bisa dimulai dari komunikasi,” tegas Dr Aqua Dwipayana.
Ketua Umum PBVSI, Komjen Pol Purn Imam Sudjarwo, yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas kesediaan Dr Aqua Dwipayana untuk berbagi pengalaman dan ilmu. “Kami sangat berterima kasih kepada Dr Aqua Dwipayana yang telah meluangkan waktunya di tengah kesibukan beliau. Semua yang beliau sampaikan hari ini sangat menginspirasi kami semua untuk terus berkomitmen membangun prestasi bola voli yang lebih baik,” kata Imam Sudjarwo.
Rakernas PBVSI di Bogor ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari para pengurus PBVSI pusat dan daerah. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam merumuskan strategi-strategi baru untuk mengembangkan olahraga bola voli di Indonesia, baik di level amatir maupun profesional.
Dr Aqua Dwipayana sendiri selama ini dikenal luas sebagai Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional yang sering memberikan motivasi di berbagai organisasi, baik militer, pemerintahan, hingga institusi olahraga. Kehadirannya dalam Rakernas PBVSI ini menunjukkan komitmen beliau untuk terus mendukung kemajuan dunia olahraga di Indonesia melalui pendekatan komunikasi yang efektif dan inspiratif.
Dengan tema “Mengoptimalkan Komunikasi Untuk Meraih Prestasi Menuju Indonesia Maju”, sesi motivasi ini diharapkan mampu menguatkan tekad para pengurus PBVSI untuk membangun iklim komunikasi yang kondusif, sehingga dapat meraih prestasi yang membanggakan di masa mendatang.
Ketemu di PON XXI 2024 di Medan
Dr Aqua Dwipayana adalah teman lama Imam Sudjarwo. Mereka bersahabat sejak jenderal Polisi itu masih aktif sebagai pejabat Polri.
Saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara pada September 2024, mereka ketemu di Medan. Tepatnya berjumpa pada Rabu (18/9/2024) malam di Hotel Grand Mercure Medan Angkasa Jl. Sutomo No. 1 Medan. Ketika itu Sekretaris Jenderal PBVSI Heyzer Harsono mendamping Imam Sudjarwo. Juga ada General Manager hotel tersebut Rachmad Suwardi.
Malam itu mereka asyik berdiskusi. Selain membicarakan perkembangan olahraga bola voli di Tanah Air termasuk seluruh prestasinya yang membanggakan terutama selama Imam Sudjarwo tiga periode memimpin PBVSI, juga menyinggung topik yang lain.
Selama tiga hari berturut-turut, mereka berempat intens berdiskusi. Setiap hari ketemu karena mereka menginap di hotel yang sama yakni Hotel Grand Mercure Medan Angkasa.
Salah satu pembicaraan mereka adalah rencana Imam Sudjarwo mengundang Dr Aqua Dwipayana untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Rakernas PBVSI. “InsyaAllah Pak Aqua saya undang sebagai narasumber saat Rakernas PBVSI,” ucap mantan Irwasum Polri itu.
Dr Aqua Dwipayana sangat bersyukur dan senang sekali atas rencana tersebut. Ketika itu langsung berniat untuk melakukan yang terbaik buat PBVSI.
“Selama Pak Imam jadi Ketua Umum PBVSI insyaAllah saya siap membantu bapak secara optimal. Sesuai kompetensi saya yakni di bidang komunikasi dan Motivasi,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Sekilas PBVSI
Permainan bola voli, pertama kali dilakukan dan dibawa ke Indonesia oleh para bangsawan Belanda pada 1928. Pada masa tersebut, awalnya Belanda mendatangkan guru olahraga untuk memberikan pelatihan kebugaran jasmani kepada para pasukan prajurit Belanda. Di sela-sela olahraga, para kompeni memainkan pertandingan bola voli.
Seiring perkembangan zaman, para konglomerat hingga masyarakat biasa diajak dan diperbolehkan bermain olahraga voli, sehingga dapat dimainkan oleh para pribumi.
Olahraga bola voli baru dipertandingkan pertama kali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) II di Jakarta. Cabang bola voli kembali menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan pada PON ketiga pada 1953 di Medan. Namun, pada saat penyelenggaraan belum ada induk organisasi yang menaungi olahraga ini.
Barulah pada 1954, Ikatan Perhimpunan Volleyball Soerabaia (IPVOS) dan Persatuan Volleyball Indonesia Djakarta (PERVID) mengadakan pertemuan untuk membentuk induk organisasi bola voli di Indonesia.
Hingga pada akhirnya pada 22 Januari 1955, dibentuklah induk organisasi voli di Indonesia yang diberi nama PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia). Pada saat yang bersamaan, Wim J. Latumeten ditunjuk sebagai Ketua Umum PBVSI yang pertama.
PBVSI diresmikan sebagai induk organisasi bola voli nasional oleh Komite Olimpiade Indonesia pada Maret 1955. Kongres pertama PBVSI dilaksanakan pada 28-30 Mei 1955 di Jakarta.
Peresmian ini membawa dampak positif bagi wajah bola voli Indonesia di mata dunia. Ditandai dengan diperolehnya pengesahan sementara dari induk organisasi bola voli internasional atau IVBF (International Volley Ball Federation).
Empat tahun kemudian, semenjak diresmikannya PBVSI atau tepatnya pada Oktober 1959, PBVSI resmi masuk dalam keanggotaan IVBF. Bersama dengan 63 negara lain, PBVSI tercatat sebagai anggota dari IVBF pada tahun itu.
Setelah resmi menjadi bagian dari IVBF, PBVSI mulai aktif untuk mengembangkan kegiatan yang berkaitan dengan bola voli baik dalam skala nasional bahkan internasional. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol menjelang Asian Games IV 1962 dan GANEFO I 1963 (Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang) di Jakarta.
Saat ini, PBVSI juga tercatat menjadi bagian dari Konfederasi Bola Voli Asia (AVC) dan ikut serta dalam Kejuaraan Bola Voli Asia sejak 1975.
Pascamerdeka, olahraga bola voli telah banyak dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Oleh karenanya permainan yang sangat mudah dan murah membuat olahraga bola voli ini begitu mudah ditemukan.
Banyaknya klub-klub bola voli di pelosok Tanah Air menjadikan salah satu alasan untuk dibentuknya induk organisasi bola voli nasional.
Kondisi politik di Indonesia yang pada saat itu pasang surut tidak membuat PBVSI vakum untuk mengembangkan prestasinya. Salah satu prestasi di kancah internasional yang diperoleh yaitu SEA Games pada tahun 1981, 1983, 1987 dan 1989 mendapat emas. SEA Games pada tahun 1979, 1983, 1985 Indonesia hanya mendapat perak dan Asean Games pada tahun 1982 Indonesia hanya mendapat posisi ke 6.
Secara keseluruhan, tim voli Indonesia meraih medali emas tiga kali berturut-turut SEA Games di bagian putra Voli Indoor dan s medali emas SEA Games di semua edisi SEA Games di bagian Putra Voli Pantai
Target jangka pendek, menengah, dan panjang.
1. Jangka Pendek: mempertahankan medali emas di SEA Games bagian putra dan memperbaiki peringkat untuk bagian putri.
2. Jangka Menengah: meraih medali di Asian Games, lolos Kejuaraan Dunia di semua kompetisi kelompok usia.
3. Jangka panjang: lolos Kejuaraan Dunia Senior dan lolos Olimpiade.
Pimpinan: Komjen Pol Purn Drs. Imam Sudjarwo, M.Si (Ketua Umum Pengurus Pusat PBVSI).*
Editor: Saibansah