J5NEWSROOM.COM, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Indonesia menargetkan pengurangan penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara hingga 33 persen dari bauran energi pada 2040. Di saat yang sama, porsi produksi energi terbarukan diharapkan meningkat menjadi 42 persen pada tahun yang sama.
Melansir dari Reuters, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia, sebagai perekonomian terbesar di Asia Tenggara, berencana untuk mempensiunkan seluruh PLTU dan pembangkit listrik tenaga diesel dalam waktu 15 tahun. Langkah ini bertujuan mencapai emisi nol karbon sebelum 2050, satu dekade lebih awal dari target sebelumnya.
Untuk merealisasikan target tersebut, Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan dana sebesar $225 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 75 gigawatts dan infrastruktur kabel transmisi listrik sepanjang 70.000 kilometer.
Saat ini, kapasitas terpasang listrik di Indonesia mencapai 90 gigawatts. Dari jumlah tersebut, sekitar separuhnya berasal dari PLTU berbahan batu bara, sementara kurang dari 15 persen berasal dari pembangkit listrik energi terbarukan.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah