J5NEWSROOM.COM, Investasi Amerika Serikat di Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian, mencapai nilai total USD67 miliar dan berdampak hingga USD130 miliar, menurut Managing Director AmCham Indonesia Lydia Ruddy. Investasi ini mencakup berbagai sektor, termasuk ekonomi digital, layanan, farmasi, dan sumber daya alam, serta berkontribusi pada lapangan kerja, infrastruktur, dan kemajuan teknologi.
Namun, ada tantangan yang harus diatasi untuk meningkatkan investasi lebih lanjut. Salah satu tantangan utama adalah persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mempengaruhi rantai pasok global investor. Menurut Lydia, peraturan TKDN perlu diperbaiki agar pelaku usaha domestik mampu memenuhi standar kualitas dan kebutuhan produksi investor asing.
Direktur Eksekutif USCC untuk Asia Tenggara John Goyer juga menyoroti tantangan lain, seperti perubahan kebijakan yang mendadak, regulasi yang tumpang tindih, dan pembatasan impor. Selain itu, rencana pemberlakuan tarif oleh Presiden AS terpilih Donald Trump dapat memicu ketidakpastian ekonomi, yang menjadi perhatian bagi hubungan dagang Indonesia-AS.
Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir menegaskan pentingnya kerjasama untuk mengatasi hambatan dalam investasi dan teknologi, terutama di sektor seperti pertanian dan perawatan kesehatan. Ia menyoroti bahwa investasi AS tidak hanya membawa modal tetapi juga pelatihan, inovasi, dan peluang kerja bagi masyarakat Indonesia.
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai bahwa TKDN, jika diterapkan dengan benar, dapat menjadi alat untuk melindungi dan meningkatkan daya saing produk lokal. Namun, kualitas dan kapasitas produksi lokal harus ditingkatkan agar investor tetap tertarik untuk berinvestasi.
Secara keseluruhan, investasi AS di Indonesia menunjukkan potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, asalkan tantangan regulasi dan kebijakan dapat diatasi melalui reformasi dan kolaborasi yang berkelanjutan.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah