Ambisi Aguan Kembangkan PSN PIK 2 Terkendala Tata Ruang

Bos Agung Sedayu Group atau ASG Sugianto Kusuma alias Aguan usai groundbreaking pembangunan 250 unit rumah gratis di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Jumat (1/11/2024). (Foto: Kompas.com/Suhaiela Bahfein)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Pemilik Agung Sedayu Group (ASG), Sugianto Kusuma, yang akrab disapa Aguan, tengah fokus menggarap pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) di Jakarta Utara. Rencana besar ini mencakup pembangunan pelabuhan, taman hiburan, hingga lintasan balap Formula 1 (F1).

Menurut laporan Bloomberg, Aguan kini sedang menjalin pembicaraan dengan mitra dari China dan Singapura terkait pembangunan pelabuhan tersebut. Namun, ia enggan mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai rencana ini. “Ini proyek jangka panjang. Kami ingin meletakkan fondasi untuk generasi mendatang,” ungkapnya, Jumat (1/11/2024).

Proyek ambisius ini membutuhkan dana besar, dengan estimasi belanja modal lebih dari Rp 5 triliun pada tahun depan. Kawasan PIK 2 sendiri memiliki nilai kapitalisasi pasar sekitar USD 16 miliar atau setara Rp 253,5 triliun dan hanya berjarak 15 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Kendala Tata Ruang

Meski masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) era Presiden Joko Widodo, pengembangan PIK 2 menghadapi sejumlah kendala. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyebut sebagian besar kawasan PIK 2 masuk dalam zona hutan lindung.

“Dari total 1.705 hektare, sebanyak 1.500 hektare berada di kawasan hutan lindung,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPD RI, Kamis (28/11/2024) lalu. Nusron juga menyoroti ketidaksesuaian rencana tata ruang antara RTR Jabodetabekpunjur, RTRW Provinsi Banten, dan RTRW Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan aturan yang berlaku, pembangunan di kawasan tersebut memerlukan rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). “Kami akan melakukan kajian teknis untuk memastikan apakah proyek ini sesuai dengan fokus PSN 2024-2029, termasuk ketahanan pangan, energi, dan Giant Sea Wall Jakarta,” tegas Nusron.

Hingga kini, proses pengembangan PIK 2 masih menghadapi tantangan teknis dan administratif, meski potensinya menjanjikan sebagai pusat ekonomi baru di kawasan utara Jakarta.

Sumber: Kompas
Editor: Agung