Persiapan Terbaik

Ilustrasi saat ajal seseorang tiba. (Foto: Net)

Oleh Naila Ahmad Farah Adiba

KEMATIAN merupakan salah satu hal yang cukup menjadi momok menakutkan bagi banyak kalangan, mulai dari rakyat jelata hingga pejabat negara. Wajar jika pada akhirnya mereka enggan membicarakannya, karena bagi sebagian orang membicarakan hal tersebut adalah sesuatu yang sangat mengerikan.

Padahal, di dalam kitab suci yang telah Allah turunkan yakni Al-Qur’an, Allah telah menetapkan di dalam surah Al-Ankabut ayat 57 bahwasanya setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Maka, sebenarnya ini adalah suatu kepastian yang tidak bisa kita hindari di dalam kehidupan ini.

Bukan hanya di dalam Al-Qur’an, Rasulullah juga telah bersabda bahwasanya orang yang paling cerdas bukanlah ia yang pintar di segala bidang ilmu pengetahuan, melainkan orang yang cerdas adalah ia yang paling sering mengingat kematian.

Mengingat bahwa ajal tidak memandang usia, keadaan dan posisi kita, maka mempersiapkannya menjadi sebuah keharusan bagi kita agar kita berharap kematian kita menjadi kematian yang husnul khatimah.

Lalu bagaimana cara kita mempersiapkannya? Salah satu cara dalam mempersiapkannya adalah dengan selalu menuntut ilmu dimanapun kita berada. Perbanyak bekal untuk kita di akhirat kelak. Jangan pernah bermalas-malasan dalam berbuat kebaikan. Karena kita tidak tahu amalan mana yang akan Allah terima nantinya.

Kemudian yang kedua adalah dengan menyadari bahwa setiap apa yang kita lakukan kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Maka, menjaga agar amalan kita adalah amalan yang baik menjadi sebuah keharusan. Agar nanti, bukan dosa yang berat, namun amal kebaikan kita semasa di dunia.

Maka, bagi seseorang yang selalu mengingat dan mempersiapkan kematiannya, ia akan selalu menjaga setiap apa yang ia lakukan. Ia akan sesuaikan perbuatannya dengan apa yang Allah perintahkan dan juga apa yang Rasulullah ajarkan. Sehingga, jangan sampai ia melakukan apa yang Allah murkai.

Mulai dari hal yang terkecil, ia tidak akan mengambil riba yang telah Allah haramkan. Kemudian jika ia diberikan amanah berupa jabatan, maka ia tidak akan menyalahgunakan nya dan tidak akan melakukan korupsi. Bahkan, ia akan berusaha menerapkan syariat Islam yang telah Allah tentukan untuk seluruh insan manusia.

Pun, termasuk kita sebagai pelajar. Jika kita mengingat kematian, maka kita akan mempersiapkan nya dengan baik juga. Kita akan senantiasa memperbaiki dan memperbaharui niat dalam belajar dan berkarya. Bukan hanya mengharapkan harta dunia, namun semata-mata hanya mengharapkan ridha Allah, Sang Pencipta.

Oleh karenanya, melalui muhasabah singkat ini, semoga kita selalu ingat akan kematian dan juga mempersiapkannya dengan sebaik mungkin. Agar nanti di hari penghitungan amal perbuatan, Allah berikan kita balasan terbaik di sisi-Nya.*

Wallahu a’lam bish showwab.

Penulis adalah Siswi MAN 1 Kota Batam