Oleh Dr. Aqua Dwipayana
“TERIMA kasih Pak Aqua. Mohon doa dan dukungannya terus agar saya dapat optimal melaksanakan amanah sebagai Kapolda Kepulauan Bangka Belitung,” ucap Irjen Pol Hendro Pandowo.
Minggu (8/12/2024) pagi saya sengaja telepon Kapolda Kepulauan Bangka Belitung itu. Namun tidak direspon. Ia teman lama saya.
Saya kemudian mengirimkan link berita kumparan yang berjudul “Fakta Miris di Balik Ibu dan Balita Disekap di Kandang Anjing”. Disertai WhatsApp (WA) sebagai berikut.
Selamat pagi Mas HENDRO. Apa kabar? Bagus sekali n sangat mantap GERAK CEPAT Mas HENDRO menuntaskan kasus ini. Sehingga meningkatkan CITRA POLRI yang sedang mendapat sorotan tajam dari masyarakat.
Mas HENDRO teruslah berbuat yang terbaik sebagai Kapolda Bangka Belitung. Aamiin ya robbal aalamiin…
Salam hormat buat keluarga. Terima kasih banyak Mas HENDRO.
Sesaat kemudian Hendro telepon saya. “Mohon maaf Pak Aqua, saya barusan selesai olahraga. Sehingga teleponnya tidak terjawab,” ucap mantan Wakapolda Metro Jaya itu.
Setelah menanyakan kabar Hendro sekeluarga, saya langsung menyampaikan apresiasi atas tindakan cepat dan ketegasannya sebagai Kapolda Kepulauan Bangka Belitung. Sehingga kasus yang sempat viral itu akhirnya reda.
Masyarakat yang marah atas perilaku tidak manusiawi dan biadab yang dilakukan manajer PT Payung Mitrajaya Mandiri (PMM) berinisial GM kepada Nadia (22 tahun) dan anaknya Noval (1,2 tahun) yang disekap di kandang anjing, memuji Hendro yang bertindak cepat dan bersikap tegas dengan langsung menahan manajer tersebut. Menetapkan dua tersangka yakni GM dan Y.
Seperti diberitakan banyak media, seorang ibu dan balita yang disekap di kandang anjing milik sebuah perusahaan viral di media sosial. Selama disekap mereka tidak diberi makan dan minum. Polisi langsung turun tangan dan membebaskan ibu dan anak tersebut.
Aksi Hendro yang menyelamatkan ibu dan anaknya yang disekap di kandang anjing, viral di media sosial TikTok. Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Jumat (6/12/2024).
Hendro yang “kenyang” tugas di reserse dan sangat menguasai bidang tersebut, begitu dapat laporan tentang kejadian itu, merespon cepat dengan memerintahkan Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepulauan Bangka Belitung kombes Pol Nyoman Merthadana dan Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka untuk mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) penyekapan dan menolong korban sekaligus melakukan upaya hukum terhadap semua pelaku penyekapan.
Dalam video yang diunggah di media sosial, terlihat para anggota polisi mengamankan beberapa orang yang diduga melakukan penyekapan terhadap Ibu dan anaknya.
Hendro tidak hanya mengeluarkan perintah, tetapi mengecek dengan langsung mendatangi lokasi kejadian pada Sabtu (7/12/2024). Juga meminta anggotanya melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ibu dan anaknya. Hasilnya keduanya dinyatakan sehat.
Berikan Mainan Cucu
Keduanya dibawa ke Polres Bangka. Di sana Hendro memberikan banyak hadiah kepada anaknya dan sejumlah uang kepada ibunya. Ia menegaskan akan menuntaskan kasus ini dengan menindak tegas semua orang yang bersalah.
Menariknya semua mainan yang diberikan Hendro kepada anak yang menjadi korban itu adalah mainan cucunya. Ia mengungkapkan hal itu kepada saya.
“Pak Aqua, semua mainan itu punya cucu saya. Sengaja saya berikan kepada anak yang menjadi korban tersebut. Semoga anaknya senang,” ujar Hendro.
Begitulah Hendro. Sejak dulu sampai sekarang tetap konsisten memiliki kepedulian yang tinggi kepada sesama. Terutama mereka yang teraniaya dan tertindas.
Nurani Hendro gampang tersentuh. Begitu melihat ketidakadilan, hatinya langsung “berontak”. Ingin menolong dan menegakkan kebenaran. Hal itu berlaku secara universal.
Saya yang telah lama mengenal Hendro, sejak sekira 15 tahun lalu saat ia masih menjabat sebagai Kapolres Purwakarta, paham betul tentang hal tersebut.
Kirimkan Banyak Data
Sekira 1,5 jam setelah kami komunikasi, Hendro mengirimkan banyak data terkait kasus itu ke saya. Kiriman tersebut berupa video, foto-foto, dan keterangan secara tertulis.
Setelah menyimak satu-persatu data itu, saya minta tambahan informasi tentang tersangka. Hanya hitungan menit, Hendro mengirimkannya.
Sebagian data itu menarik untuk dibagikan ke publik. Saya minta izin kepada Hendro untuk membagikan ke belasan ribu anggota Komunitas Komunikasi Jari Tangan. Hendro mengizinkannya.
“Silakan Pak Aqua. Perkembangan kasus ini akan saya kabari,” ucap Hendro.
Semoga kasusnya segera tuntas. Mereka yang bersalah mendapat hukuman setimpal dan kejadian serupa tidak terulang kembali. Aamiin ya robbal aalamiin…
Dari Bogor saya mengapresiasi semua polisi yang amanah dan bekerja secara profesional.
Salam hormat buat keluarga.
12.10 07122024
Penulis adalah Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional