J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Museum Nasional Indonesia kembali menjadi tuan rumah pergelaran seni tradisi Nusantara, Panggung Maestro VII, pada 10–11 Desember 2024. Acara ini merupakan kolaborasi antara Yayasan Bali Purnati, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Kebudayaan, Indonesian Heritage Agency, Museum Nasional Indonesia, serta didukung Yayasan Taut Seni dan Bumi Purnati Indonesia.
Mengusung tema “Tari-Tutur-Musik-Rasa-Gerak: Menjaga Maestro, Melangkah ke Depan”, acara ini memberikan penghormatan kepada para maestro seni tradisional Indonesia yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Para maestro yang tampil dalam acara ini memiliki perjalanan karier panjang, sebagian besar lebih dari setengah abad, dengan dedikasi tinggi terhadap seni tradisi. Mereka tidak hanya menggubah dan mempertunjukkan seni, tetapi juga mewariskannya kepada generasi muda.
“Melalui penampilan para maestro, kami berharap dapat meningkatkan apresiasi, menumbuhkan kepedulian, dan memantik daya kreatif masyarakat dalam upaya melestarikan dan mengembangkan seni budaya Indonesia,” ujar perwakilan Yayasan Bali Purnati dalam sambutannya.
Kesenian tradisional tidak sekadar menjadi warisan budaya, melainkan aset hidup yang memiliki nilai besar. Seni tradisi Indonesia dengan keragamannya dapat memperkuat kearifan sosial, martabat budaya, hingga menjadi inspirasi penciptaan bagi seniman modern.
“Tradisi bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga sumber penciptaan bagi masa depan. Kesenian tradisi dapat menjadi dialog yang sejajar dengan seni modern, menghasilkan karya yang lebih bermutu,” tambahnya.
Dari Yogyakarta hingga Kepulauan Riau
Panggung Maestro VII menampilkan maestro-maestro seni dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Betawi, dan Kepulauan Riau. Acara ini sekaligus menjadi upaya untuk memperluas akses masyarakat terhadap seni tradisi yang kaya akan makna dan nilai.
Sejak pertama kali diadakan pada Juli 2023, Panggung Maestro telah menjadi wadah penghormatan kepada seniman tradisi Nusantara. Pergelaran ini diharapkan terus menjadi medium untuk merawat seni tradisional dan mendorong pengembangan seni budaya Indonesia di masa depan.
Museum Nasional Indonesia mengundang masyarakat luas untuk menghadiri acara ini, menikmati persembahan seni tradisi, dan turut menghargai kontribusi para maestro yang telah menjaga warisan budaya bangsa.
Editor: Agung