J5NEWSROOM.COM, Sebuah gugus tugas kongres yang menyelidiki upaya pembunuhan terhadap Donald Trump selama kampanye kepresidenannya merilis laporan setebal 180 halaman pada Selasa (10/12). Laporan ini merekomendasikan perubahan besar terhadap Dinas Rahasia (USSS), termasuk pengurangan perlindungan untuk pemimpin asing selama puncak musim pemilu dan mempertimbangkan pemindahan badan ini dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS). Laporan tersebut menjadi salah satu tinjauan paling rinci mengenai serangan terhadap Trump pada Juli lalu di Pennsylvania serta percobaan kedua pada September di Florida.
Gugus tugas mencerca serangkaian kegagalan yang dianggap tidak dapat diterima oleh USSS dalam menjalankan tugas utamanya. Pada insiden bulan Juli, seorang pria bersenjata menembak dari atap gedung, melukai Trump di bagian telinga, menewaskan seorang peserta rapat umum, dan melukai dua orang lainnya. Sementara itu, pada bulan September, upaya pembunuhan digagalkan oleh seorang agen Secret Service yang mendeteksi senjata tersembunyi di semak-semak di lapangan golf Trump di Florida.
Laporan tersebut menyarankan pengurangan jumlah individu yang harus dilindungi oleh USSS, khususnya pemimpin asing, selama puncak musim pemilu. Saat ini, tugas perlindungan terhadap pejabat asing, terutama selama Sidang Umum PBB setiap bulan September, membebani kapasitas badan tersebut. Gugus tugas merekomendasikan agar tugas ini dialihkan untuk memungkinkan fokus lebih besar pada perlindungan pemimpin AS.
Laporan juga mengkritisi peran USSS dalam investigasi non-protektif, seperti penipuan dan kejahatan keuangan, yang dianggap dapat mengalihkan perhatian dari misi inti mereka selama musim kampanye. Gugus tugas menyarankan evaluasi kembali apakah tugas tersebut perlu dipertahankan atau dialihkan agar USSS dapat memprioritaskan tugas perlindungan.
Selain itu, gugus tugas merekomendasikan untuk mengevaluasi kembali penempatan USSS di bawah DHS, yang dianggap mengurangi stabilitas kepemimpinan dan kemampuan badan tersebut dalam mengadvokasi kebutuhan anggarannya. Sebagai alternatif, USSS mungkin lebih diuntungkan jika menjadi badan independen dengan kebebasan lebih besar untuk mengajukan anggaran.
Masalah kepegawaian juga menjadi perhatian, terutama pada insiden di Butler, Pennsylvania, di mana kekurangan staf dan aset memungkinkan penembak mengeksploitasi celah keamanan. Gugus tugas mencatat bahwa koordinasi yang buruk antara Secret Service dan penegak hukum setempat, serta perencanaan yang tidak memadai, menjadi penyebab utama kegagalan ini.
Secara keseluruhan, laporan ini menekankan bahwa misi utama USSS tidak boleh terganggu oleh kegagalan keamanan, terutama dalam melindungi Presiden dan kandidat penting selama kampanye pemilu. Rekomendasi ini diharapkan dapat memperbaiki struktur dan efisiensi Dinas Rahasia untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah