J5NEWSROOM.COM, Batam – Tonggak sejarah baru diukir oleh Dr. H. Mahadi Rahman, SQ, M.Pd.I, seorang tokoh pendidikan Islam dari Kepulauan Riau. Pada Selasa (10/12/2024), Mahadi resmi menyandang gelar doktor usai diwisuda dalam program S3 Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ) Jakarta. Momentum ini menjadi lebih istimewa dengan hadirnya Alan Michael Garber, Rektor Universitas Harvard, dalam prosesi wisuda.
Kehadiran Garber, atau dikenal sebagai Presiden Universitas Harvard, menjadi simbol nyata toleransi dan inklusi dalam dunia akademik. Mahadi mengungkapkan rasa syukurnya atas momen bersejarah ini. “Ini adalah penghargaan besar dan menunjukkan betapa tingginya makna toleransi dalam dunia pendidikan tinggi,” ujarnya.
Mahadi, yang juga menjabat sebagai Pembantu Ketua II STIQ Kepulauan Riau dan Direktur Qur’an Center Kepulauan Riau, tidak hanya merayakan pencapaian pribadi. Sebagai Staf Ahli Gubernur Kepulauan Riau, ia melihat kehadiran Alan Garber sebagai bukti pentingnya hubungan baik antara institusi pendidikan Islam dan universitas kelas dunia seperti Harvard.
Dalam dialog langsung dengan Garber, Mahadi mendapatkan wawasan baru tentang kolaborasi global dalam mengatasi tantangan pendidikan modern. “Semangat toleransi dan kerja sama lintas budaya yang ditunjukkan Prof. Garber sangat inspiratif. Pendidikan Islam memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam dialog global,” ungkapnya.
Pencapaian Akademik Anak Pulau
Lahir di Pulau Dusun Niur, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Mahadi berhasil lulus dengan predikat cum laude dan meraih IPK 3,51. Ia mempertahankan disertasinya yang berjudul Mode Pembelajaran Berdiferensiasi Perspektif Al-Qur’an dan Implementasinya pada Program Pembelajaran Santri Qur’an Center Kepulauan Riau. Disertasinya diuji oleh para guru besar, termasuk Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al-Munawar, mantan Menteri Agama RI.
Prosesi sidang terbuka tersebut juga dihadiri Wakil Ketua DPR RI, Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ, MA, yang memberikan dukungan langsung. “Kehadiran beliau memberikan motivasi tersendiri, terutama bagi generasi muda yang ingin menempuh pendidikan lebih tinggi,” tutur Mahadi.
Menurut Mahadi, kolaborasi lintas budaya dan inklusivitas menjadi kunci dalam memajukan pendidikan Islam. Kehadiran Garber di acara wisuda ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana institusi pendidikan Islam dapat bersaing di tingkat global tanpa kehilangan identitas lokalnya.
Dipimpin langsung oleh Rektor PTIQ, Prof. Nasaruddin Umar, yang juga Menteri Agama RI, prosesi wisuda berlangsung khidmat. “Nilai-nilai pendidikan Islam bertemu dengan semangat keterbukaan global, menciptakan sinergi yang harmonis,” kata Nasaruddin.
Dengan gelar doktor yang diraihnya, Mahadi berkomitmen untuk terus memajukan pendidikan Islam, khususnya di Kepulauan Riau. “Ini adalah awal baru untuk menciptakan generasi Muslim yang inklusif dan berorientasi global,” tegasnya. Ia berharap momentum ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengejar prestasi akademik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
Mahadi melihat pendidikan tinggi bukan sekadar pencapaian gelar, tetapi sebagai sarana membangun pemahaman lintas budaya. “Pendidikan harus menjadi jembatan untuk menciptakan harmoni dalam keberagaman,” tutupnya dengan penuh optimisme.
Editor: Saibansah