J5NEWSROOM.COM, Pejabat dari Azerbaijan Airlines mengungkapkan bahwa pesawat mereka yang membawa 67 orang jatuh pada hari Rabu (25/12) di Kota Aktau, Kazakhstan. Sebanyak 32 orang berhasil selamat, namun lebih dari 30 diperkirakan tewas, dengan empat jenazah telah ditemukan. Setidaknya 29 orang yang selamat kini dirawat di rumah sakit.
Kerabat penumpang berkumpul di bandara Grozny pada Rabu pagi, yang merupakan tujuan akhir penerbangan, untuk menunggu kabar lebih lanjut. Beberapa dari mereka mendapatkan kabar baik melalui foto dan video yang beredar di internet, yang menunjukkan bahwa orang terkasih mereka selamat.
“Saya baru saja menerima foto dan video yang menunjukkan keponakan saya masih hidup dan sehat, berjalan sendiri. Semuanya baik-baik saja,” ujar paman seorang penumpang kepada kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti.
Pesawat yang dijadwalkan terbang dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia, di Kaukasus Utara, mengalami pendaratan darurat di bandara Aktau, menurut Azerbaijan Airlines (AZAL). Maskapai tersebut menyebutkan bahwa 37 penumpang berasal dari Azerbaijan, sementara 16 lainnya warga Rusia, enam warga Kazakhstan, dan tiga warga Kirgistan.
Menurut laporan RIA Novosti yang mengutip otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, informasi awal menunjukkan bahwa pilot memilih untuk mengalihkan penerbangan ke Aktau setelah pesawat ditabrak burung, yang mengakibatkan “situasi darurat di dalam pesawat.”
Kantor berita Rusia Interfax mengutip petugas medis yang menyatakan bahwa empat jenazah telah ditemukan, sementara petugas darurat di lokasi kejadian mengatakan bahwa kedua pilot kemungkinan tewas dalam kecelakaan ini.
Perwakilan maskapai menyatakan bahwa “kontak telah dilakukan dengan pihak Kazakhstan, dan bantuan operasional yang diperlukan sedang diberikan oleh layanan darurat Kazakhstan di lokasi kejadian.”
Data pelacak penerbangan dari FlightRadar24.com menunjukkan bahwa pesawat bergerak ke kanan saat mendekati bandara Aktau, dengan ketinggian yang terus naik-turun dalam beberapa menit terakhir sebelum jatuh ke tanah.
FlightRadar24 juga menginformasikan melalui sebuah postingan online bahwa pesawat mengalami “gangguan GPS yang signifikan,” yang menyebabkan pesawat mengirimkan data ADS-B yang tidak akurat. Hal ini memungkinkan situs pelacak penerbangan tersebut untuk memantau pesawat yang sedang terbang. Rusia sebelumnya pernah dikaitkan dengan gangguan transmisi GPS di wilayah yang lebih luas.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah