J5NEWSROOM.COM, Pada Kamis (26/12), beberapa pakar penerbangan menyatakan bahwa tembakan dari sistem pertahanan udara Rusia kemungkinan besar menjadi penyebab kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh pada Rabu (25/12), menewaskan 38 orang dan menyisakan 29 orang selamat. Pesawat Embraer 190 tersebut sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny di Kaukasus Utara, Rusia, ketika dialihkan menuju Aktau, Kazakhstan, karena alasan yang belum jelas, dan jatuh saat mencoba mendarat di sana setelah melintasi Laut Kaspia.
Rekaman video yang beredar menunjukkan pesawat itu menukik tajam sebelum menabrak tanah dan meledak menjadi bola api. Otoritas Rusia, melalui Rosaviatsia, menyatakan bahwa pesawat dialihkan ke Aktau setelah terjadi serangan burung, meskipun beberapa ahli penerbangan mengidentifikasi lubang di bagian ekor pesawat yang menunjukkan bahwa pesawat mungkin telah terkena tembakan dari rudal permukaan-ke-udara (SAM) Rusia, yang digunakan untuk melawan serangan drone.
Menurut Mark Zee dari OPSGroup, gambar-gambar dari puing pesawat menunjukkan bahwa pesawat hampir pasti ditembak oleh rudal SAM. Osprey Flight Solutions, sebuah perusahaan keamanan penerbangan, juga memperingatkan bahwa pesawat tersebut kemungkinan besar ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara militer Rusia, mengingat risiko serangan drone dan serangan udara di wilayah tersebut selama perang Ukraina.
Pakar militer Rusia, Yan Matveyev, mengonfirmasi bahwa kerusakan pada ekor pesawat konsisten dengan pecahan peluru rudal kecil, seperti yang diproduksi oleh sistem pertahanan udara Pantsyr-S1. Meskipun demikian, masih belum jelas mengapa pilot memilih untuk terbang jauh ke timur menuju Aktau daripada mencoba mendarat di bandara terdekat di Rusia setelah pesawat terkena tembakan.
Pihak berwenang Rusia dan Kazakhstan menghindari memberi pernyataan yang menyimpulkan penyebab kecelakaan ini, dengan Kazakhstan memperingatkan untuk tidak membuat spekulasi prematur berdasarkan gambar pesawat yang jatuh. Pejabat Kremlin juga menegaskan bahwa terlalu cepat untuk membuat hipotesis sebelum penyelidikan selesai.
Kecelakaan ini juga menyoroti ketegangan geopolitik, terutama dengan dugaan serangan drone Ukraina di wilayah tersebut, yang memicu kekhawatiran bahwa konflik ini dapat melibatkan lebih banyak negara dan menambah kerumitan situasi di kawasan tersebut.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah