LAPORAN: Rusydy
J5NEWSROOM.COM, Tanjungpinang – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tanjungpinang kini memiliki Pondok Pesantren (Ponpes) Daaruth Taubah dan Majelis Zikir Al Mishbah. Peresmian fasilitas pembinaan keagamaan ini dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau (Kepri), I Nyoman Gede Surya Mataram, Jumat (2/1/2025) di Kampung Banjar, Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan.
Kepala Lapas Kelas IIA Tanjungpinang, Misbahuddin, menyampaikan bahwa keberadaan ponpes dan majelis zikir ini bertujuan meningkatkan bekal pengetahuan agama bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Hal ini diharapkan dapat membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas dan kembali ke masyarakat.
“Ponpes ini bekerja sama dengan Pondok Pesantren Khadimul Ummah Bintan. Kami ingin memberikan pembinaan agama yang terarah, sehingga WBP memiliki landasan moral yang kuat setelah menyelesaikan masa hukuman,” kata Misbahuddin.
Ponpes Daaruth Taubah di Lapas Tanjungpinang mengadopsi sistem pembelajaran dari pesantren Daaruth Taubah yang telah diterapkan di beberapa lapas lainnya. Para santri, yang berjumlah 85 orang dengan latar belakang kasus hukum berbeda, akan mengikuti asesmen dan kegiatan pembelajaran sesuai masa hukuman mereka.
“Kami menerapkan kurikulum seperti pesantren pada umumnya, termasuk ujian yang akan mereka jalani. Jadi, pembelajarannya sama seperti di Ponpes,” jelas Misbahuddin.
Peresmian Ponpes Daaruth Taubah dan Majelis Zikir Al Mishbah ini juga disejalankan dengan soft opening sejumlah fasilitas pembinaan lain di Lapas Kelas IIA Tanjungpinang. Fasilitas tersebut meliputi anjungan roti Gen Z, wartel khusus, aula pertemuan, dan pengembangan tanaman hidroponik.
“Fasilitas ini dirancang untuk mendukung pembinaan keterampilan dan peningkatan kualitas hidup WBP selama berada di lapas,” ujar Misbahuddin.
Dengan adanya fasilitas baru ini, Lapas Tanjungpinang berharap WBP tidak hanya mendapatkan pembinaan spiritual, tetapi juga keterampilan praktis yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
Kepala Kanwil Kemenkumham Kepri, I Nyoman Gede Surya Mataram, dalam sambutannya menegaskan pentingnya inovasi dalam pembinaan WBP. Ia menyampaikan bahwa program seperti ini tidak hanya meningkatkan pembinaan keagamaan, tetapi juga membangun integritas dan kesiapan WBP untuk kembali ke masyarakat.
“Lapas bukan hanya tempat menjalani hukuman, tetapi juga tempat pembinaan untuk mempersiapkan warga binaan menjadi individu yang lebih baik setelah bebas,” ujar Nyoman.
Dengan pembinaan yang menyeluruh, mulai dari spiritual hingga keterampilan, Lapas Kelas IIA Tanjungpinang menunjukkan komitmennya dalam memberikan harapan baru bagi para warga binaan.
Editor: Agung