J5NEWSROOM.COM, Mata uang Rupiah mengalami awal yang sulit di tahun 2025 dengan terus melemah selama dua hari perdagangan pertama meskipun dalam rentang yang lebih moderat pada Jumat, 3 Januari 2025. Dalam pantauan perdagangan, Rupiah sempat menyentuh posisi Rp16.184 per Dolar AS sebelum melemah tipis ke Rp16.185 per Dolar AS, mencatat penguatan sangat kecil sebesar 0,02 persen di sesi penutupan.
Minimnya sentimen domestik dan regional membuat Rupiah bergantung pada dinamika pasar global. Pelaku pasar Asia, yang sebagian besar tidak mendapatkan dorongan signifikan dari perkembangan domestik, sedikit terpengaruh oleh laporan dari bank sentral China mengenai rencana penurunan suku bunga, meskipun waktu pelaksanaannya belum jelas. Prospek ekonomi China yang melemah di tengah kebijakan proteksionis Amerika Serikat juga menambah ketidakpastian.
Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih dengan agenda proteksionis memperkuat Dolar AS, yang kini mencapai posisi tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir. Ini menyebabkan tekanan pada mata uang utama dunia, termasuk mata uang Asia. Dolar Singapura dan Rupee India sempat mencoba bertahan di zona penguatan tipis namun akhirnya melemah. Ringgit Malaysia mengalami pelemahan paling tajam di Asia, turun hingga 0,47 persen.
Rupiah, yang sebelumnya melemah tajam pada sesi perdagangan perdana, masih kesulitan menunjukkan penguatan signifikan meskipun tekanan jual mereda di sore hari. Momentum penguatan kecil ini dipicu oleh kabar dari pihak Apple yang berencana berinvestasi hingga Rp16 triliun di Indonesia. Namun, fokus pelaku pasar lebih banyak tertuju pada data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang akan dirilis pekan depan, sehingga pergerakan Rupiah tetap terbatas.
Analisis RMOL mencatat bahwa pelemahan Rupiah selama dua hari pertama tahun 2025 lebih merupakan konsekuensi teknikal setelah mata uang ini menguat signifikan pada akhir 2024. Sentimen global, termasuk penguatan Dolar AS, hanya memberikan momentum tambahan untuk koreksi teknikal yang telah diantisipasi pasar.
Sumber: RMOL
Editor: Agung